Tidak hanya itu, perilaku bersih hidup sehat yang tidak dilaksanakan dengan baik, kondisi anak yang mengalami kekurangan gizi atau masalah kesehatan lain, cakupan imunisasi polio yang menurun karena tidak menjadi fokus utama setelah Indonesia mendapatkan sertifikat Bebas Polio, ini menjadi beberapa penyebab polio kembali masuk di Indonesia.
Alasan pentingnya imunisasi polio bagi anak
Dilansir dari alodokter.com (28/11/2022), polio merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus polio. Penyebarannya sangat cepat, bisa melalui air atau makanan yang sempat dikonsumsi oleh penderita polio. Polio juga bisa tertular melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio. Risiko kelumpuhan akibat terinfeksi virus polio, dan kemungkinan kematian pada penderitanya membuat virus ini harus diwaspadai.
Pemberian imunisasi polio sangat penting bagi anak. Pemberian imunisasi polio dilakukan agar anak kebal terhadap virus polio. Vaksin pada imunisasi polio digunakan untuk mencegah penularan dan memicu kekebalan tubuh anak dari virus polio.
Dari pengalaman saya mendampingi anak melakukan imunisasi, imunisasi polio tetes (OPV) diberikan sebanyak empat kali pada bayi berusia 0-1, 2, 3, dan 4 bulan. Kemudian pada usia 4 dan 9 bulan, bayi saya diberikan imunisasi polio suntik (IPV). Ini merupakan imunisasi polio dasar yang harus didapatkan bayi sebelum berusia satu tahun. Jadwal imunisasi dasar lengkap juga bisa kamu lihat di laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Mengapa penting? Menurut saya sangat penting. Seperti kasus di atas, anak kita bisa menderita lumpuh layu ketika tidak mendapatkan imunisasi polio dasar lengkap. Dimana lumpuh layu ini bisa mengakibatkan penderitanya cacat permanen, bahkan kematian.
Lumpuh layu sendiri yaitu kondisi kelumpuhan yang diderita seseorang pada bagian tubuh tertentu. Termasuk kaki, tangan, atau otot pernapasan. Pada informasi alodokter.com (16/12/2023), lumpuh layu lebih berisiko dialami anak berusia dibawah 15 tahun dengan riwayat imunisasi polio tidak lengkap. Hal ini karena anak yang tidak lengkap imunisasinya, lebih lemah sistem imunnya daripada anak yang diberikan imunisasi lengkap.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi anak, terutama pada ibu, ayah, dan lingkungan terdekat di rumah akan sangat mempengaruhi keberhasilan pemberian imunisasi anak. Mungkin imunisasi anak bagi sebagian orang menjadi pilihan. Namun, bukankah sebaiknya kita sebagai orangtua mendukung hak anak untuk menerima imunisasi dasar lengkap agar mencegah anak mengalami penyakit yang tidak diinginkan?
Perlukah ibu khawatir ketika memberikan imunisasi polio?