Kabar yang menggemparkan dunia baru saja muncul belakangan ini. Pada pemberitaan BBC News Indonesia (26/08/2023), Jepang mengambil langkah kontroversial yang membuat hampir seluruh masyarakat dunia dilanda kekhawatiran.
Jepang mengatakan bahwa pada tanggal 24 Agustus kemarin, mereka membuang air limbah nuklir Fukushima ke Samudera Pasifik.
Air limbah tersebut adalah air limbah nuklir yang berasal dari musibah tsunami 2011 yang merusak PLTN Fukushima. Informasinya, lebih dari satu juta ton air limbah berada di sana, dan air limbah tersebut telah diolah oleh Jepang.
Bagaimana respon masyarakat Jepang, dan negara tetangga mengenai tindakan kontroversi yang dilakukan oleh Jepang? Bagaimana penanganan yang dilakukan untuk mengolah air limbah nuklir di Jepang?
Respon beragam masyarakat Jepang dan negara tetangga
Respon beragam dari masyarakat Jepang, dan negara tetangga langsung berdatangan setelah mendengar pernyataan Jepang mengenai keputusan untuk membuang air limbah nuklir ke laut.
Masyarakat di Jepang sangat khawatir dengan kontaminasi yang terjadi jika air limbah tersebut dibuang ke laut lepas. Bahkan masyarakat yang bekerja di industri perikanan sangat mengkhawatirkan mata pencaharian mereka kemungkinan akan diragukan. Kemungkinan besar konsumen akan menghindari membeli makanan laut, apalagi yang berasal dari Fukushima.
Melalui surat kabar Asahi Shimbun, diketahui hasil survei yang kurang baik dari masyarakat terhadap keputusan yang diambil oleh Jepang. Dikatakan bahwa hanya 53% yang mendukung, dan 41% respon masyarakat tidak mendukung keputusan tersebut.
China menjadi negara yang paling menolak keputusan tersebut, sedangkan Korea Selatan menghormati keputusan yang dilakukan oleh Jepang. Namun, nyatanya masyarakat Korea Selatan juga melakukan demonstrasi terkait keputusan mengenai pembuangan air limbah dari Jepang ke laut karena meragukan keamanan dampak zat radioaktif yang telah diolah.
Sebenarnya, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sudah mendukung keputusan tersebut. Beberapa pendapat mengatakan melakukan pembuangan air limbah yang sudah diolah ke laut sudah biasa dilakukan oleh PLTN. Yang menjadi kekhawatiran karena jumlah limbah dari Fukushima tersebut jauh lebih besar.