Perubahan iklim menjadi salah satu perbincangan hangat dunia. Dampak perubahan iklim sangat nyata sudah terjadi di seluruh dunia. Penyakit tular vektor, pencemaran udara, bumi yang kian panas, dan banjir rob, menyebabkan masalah di berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan, dan pendidikan.
Lantas, siapa yang paling terdampak karena perubahan iklim ekstrim yang terus terjadi di dunia? Anak, menjadi penyumbang terkecil pada kerusakan alam, tetapi menjadi yang paling terdampak, dan menanggung risiko tertinggi di masa depan.
Laporan UNICEF mengenai dampak perubahan iklim pada anak
Apakah kalian mengetahui? Pada hasil laporan terbaru UNICEF berjudul 'The Climate Crisis Is a Child Rights Crisis: Introducing the Children’s Climate Risk Index’, Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko tinggi terdampak perubahan iklim. Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini pada jumpa pers 27 Agustus 2021 menyatakan pendapat mengenai krisis iklim, sama saja dengan krisis hak anak.
Saya sangat setuju dengan pernyataan perwakilan UNICEF Indonesia itu. Hak anak mengalami krisis karena krisis iklim di bumi. Anak yang paling rentan tertular penyakit, makanan anak yang tidak terjamin karena pencemaran udara, dan masih banyak lagi. Anak selalu menjadi yang terdampak dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Padahal, kita paham bahwa kerusakan lingkungan terjadi salah satunya karena ulah manusia. Terutama kita orang dewasa yang memiliki andil sangat besar dalam kerusakan lingkungan di bumi.
Penebangan hutan secara liar yang mengakibatkan banyak terjadi bencana alam, dan punahnya makhluk hidup di hutan. Membuang sampah sembarangan, mengakibatkan menumpuknya sampah di lautan. Kita tidak bisa menyangkal, kerusakan alam dan percepatan perubahan iklim karena perbuatan kita sendiri.
Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bekerjasama mewujudkan tindakan nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Melindungi anak, dan memberikan bekal pada anak untuk menghadapi krisis iklim yang terjadi di dunia. Inilah alasan anak diwajibkan peduli pada lingkungan.
Anak harus mendapatkan pendidikan, pengetahuan tentang iklim dan lingkungan. Sehingga menumbuhkan kepedulian pada lingkungan. Lalu, bagaimana cara agar anak peduli lingkungan?