Bahkan saat ini, tengah dilakukan pemeriksaan bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.
(http://pontianak.tribunnews.com/2019/04/08/siswi-smp-pontianak-dikeroyok-brutal-12-murid-sma-masalah-asmara-buntut-komentar-di-media-sosial?page=all Penulis: Syahroni)
Dari kasus diatas Anak akan mengalami gangguan pada mental. Konselor mempunyai metode untuk mengungkap masalah yaitu dengan Komunikasi Terapeutik.
Menurut Carl Rogers Komunikasi Terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien atau proses yang digunakan oleh para perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara sadar, dan kegiatannya terpusat pada pasien.
Adapun komponen dalam komunikasi Terapeutik yaitu komunikator atau konselor membantu motivasi pasien supaya tidak down, misalnya  konselor lebih aktif pendekatan diri kepada pasien baik itu mendengarkan,memberi tanggapan, dan menawarkan informasi kepada klien dengan tujuan untuk menumbukan sikap optimis serta kemajuan terhadap klien.
Konselor juga harus paham terhadap karakteristik yang memfasilitasi tumbuhnya hubungan Terapeutik seperti sikap jujur, tidak membingungan klien atau pasien, bersikap positif, sabar, harus menjadi pendengar yang baik dan bersikap empati.
Jadi untuk memahami masalah mental pada anak bisa menggunakan metode komunikasi Terapeutik dengan baik. Tidak lupa dukungan orang tua terhadap anaknya supaya optimis menghadapi masalah yang ia derita.Â
Thank You-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H