Hampir semua bayi sangat senang saat dibacakan. Frekuensi waktu pengasuhan membaca untuk mereka dapat memengaruhi sebeapa baik anak berbicara dan nantinya seberapa baik dan seberapa cepat mereka mengembangkan literasi kemampuan untuk membaca dan menulis. Dalam suatu hari terhadap 2.581 keluarga dengan taraf ekonomi rendah, sekitar setengah dari ibu melaporkan setiap hari membacakan anaknya yang prasekolah, usia 14 bulan sampai 3 tahun.
Anak yang dibacakan setiap hari memiliki kognitif yang lebih baik dan keterampilan bahasa di usia 3 tahun ( Raikes dkk., 2006 ). Dan kemunculan kemampuan berbahasa mereka berakibat pada kesiapan sekolah dan selanjutnya pada pencapaian akademis. Studi terbaru pada hampir 700 pasangan kembar menemukan bahwa anak-anak itu yang mengembangkan bahasa lebih cepat memiliki persiapan yang baik untuk memasuki sekolah. Lebih jauh lagi, kemampuan bahasa di awal berdampak lebih pada lingkungan rumah daripada genetis, menyatakan bahwa program intervensi dengan target variabel dalam rumah ( seperti mendorong orang tua untuk membacakan anaknya ) mungkin sangat efektif ( Forget-Dubois, Dionne, Lemelin, Perusse, Tremblay dan Boivin, 2009 ).
Bagaimana orang tua atau pengasuh membaca untuk anak membuat perbedaan. Orang dewasa cenderung memiliki satu dari 3 gaya membaca untuk anak, gaya yang mendeskripsikan, fokus pada memberi pemahaman, dan gaya berorientasi pada performa. Gaya yang mendeskripsikan, fokus pada menggambarkan apa yang terjadi pada gambar dan mengajak si anak melakukan hal yang sama ( “ Apa yang ayah dan ibu makan saat sarapan? “ ). Pemberi pemahaman mendorong anak untuk melihat lebih dalam makna dari cerita dan untuk membuat kesimpulan dan prediksi ( “ Menurutmu apa yang akan dilakukan singa sekarang? “ ).Â
Pembaca yang berorientasi pada performa membaca cerita langsung melalui pengenalan tema utama terlebih dahulu dan memberikan pertanyaan setelahnya. Orang dewasa yang membaca dengan gaya yang keras adalah yang terbaik untuk da dan ketrampilan anak. Dalam sebuah studi eksperimental terhadap 50 anak berusia 4 tahun di Dunedin, New Zeland, gaya pendeskripsi menghasilkan manfaat keseluruhan yang terbesar untuk kosakata dan ketrampilan mencetak, tetapi gaya yang berorientasi performa lebih bermanfaat bagi anak yang mulai dengan kosakata yang banyak ( Resse dan Cox, 1999 ).
Interaksi sosial dalam membaca keras, bermain dan beraktivitas sehari-hari yang lain menjadi banyak kunci bagi perkembangan masa kanak-kanak. Anak membangkitkan dari individu lain di sekitar mereka dan pada gilirannya bereaksi terhadap respons tersebut. Kita telah melihat lebih dekat pengaruh dua arah karena kita akan mengeksplorasi awal perkembangan psikososial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H