Sekarang kita sudah mengetahui bahwa ikan asin memiliki kandungan protein yang tidak kalah tingginya dan bahkan lebih tinggi dari pada ikan yang masih segar. Tidak hanya kandungan proteinnya yang tinggi, ikan yang diawetkan dengan proses penggaraman juga memiliki waktu simpan yang sangat lama sehingga dapat dikonsumsi kapan saja tanpa khawatir adanya penurunan protein pada ikan.
Referensi
Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta
Nurhidayati, Hertati, R., & Djunaidi. (2017). Studi Protein Ikan Kembung Segar dan Ikan Kembung Asin (Rastrelliger sp) di Pasar Bungur Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. journal pengelolaan sumberdaya perairan, 1(1), 1-6.
Paggara, H. 2008. Pengaruh lama pengeringan terhadap kadar protein ulat sagu (R. Furregineus). Jurnal Bionature edisi apri.Vol 9 No. 1 Hal. 55 -- 60. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.Makassar.
Syahruddin , H. (2013). Pengaruh Penggaraman Terhadap Protein Ikan Layang (Decapterus rucell). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 2(1), 1-11.
Tumbelaka, R. A., Naiu, A. S., & Dali, F. A. (2013). Pengaruh Konsentrasi Garam dan Lama Penggaraman terhadap Nilai Hedonik Ikan Bandeng. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(1).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H