Perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan langsung kepada pasien. Oleh sebab itu, Interaksi antara perawat dan pasien terjadi secara intensif, sehingga kemampuan komunikasi yang baik menjadi sangat penting. Komunikasi efektif membantu perawat memahami kebutuhan pasien, memberikan informasi yang jelas, dan menciptakan hubungan yang saling percaya untuk mendukung proses penyembuhan secara optimal. Komunikasi juga berperan penting dalam meningkatkan kepuasan pelayanan bagi pasien dan keluarga. Melalui pendekatan yang empatik, penuh perhatian, dan profesional, tenaga medis dapat menciptakan rasa nyaman.
Hubungan yang baik ini tidak hanya mempercepat pemulihan pasien, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman mereka terhadap pelayanan kesehatan  Karena itu, pentingnya komunikasi, maka komunikasi dapat juga dijadikan alat terapi / suatu metode tetapi pada profesi-profesi tertentu, yang dalam menjalankan tugasnya sangat sering berhubungan dengan orang lain. Biasanya kegiatan tersebut adalah berhubungan dengan profesi psikologi, konseling kesehatan medis atau keperawatan, dan klinik alternatif, sehingga komunikasi dapat berfungsi sebagai alat terapi yang kemudian disebut "komunikasi terapeutik". Dengan menguasai komunikasi terapeutik, diharapkan seseorang akan lebih efektif bekerja dan lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien (Mangunjaya dalam Dinita, 2014). Komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan perawat untuk membantu klien beradaptasi stres, mengatasi gangguan psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain ( Northourse & Northourse dalam Adistie et all, 2018 ).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H