1. Pengertian Kutipan Langsung & Tidak Langsung
  dari wikipedia indonesia, kutipan dapat dipahami dalam suatu pengulangan satu ekspresi yang satu menjadi eskspersi yang lain, terlebih lagi pada saat ekspersi yang dikutip tersebut merupakan kutipan yang terkenal atau secara umum dapat dihubukngkan dengan sumber yang asli, maka dapat ditandai dengan diselingi tanda kutip.Â
sedangkan, menurut kamus bahasa indonesia kutipan sendiri memeiliki pengertian sebagai pengambilan satu atau lebih yang berasal dari tulisa lain dengan tujuan untuk mengilustrasikan atau memperkuat pendapat dari tulisan yang sendiri atau asli.Â
Dalam membuat tulisan untuk buku atau karya ilmiah, aspek keaslian atau orisinalitas menjadi hal yang paling penting dan utama. Pasalnya, buku atau karya ilmiah merupakan media untuk menyalurkan ide oleh seseorang. Aspek keaslian suatu hasil pemikiran ini yang membuat penjiplakan atau plagiarisme menjadi hal yang terlarang.Â
Maka dari itu, bagi penulis yang ingin mencantumkan pendapat yang berasal dari tulisan orang lain pada karyanya, cara yang paling umum dilakukan adalah dengan membuat kutipan yang berisi teori yang dibuat oleh penulis lain. Baik dengan kutipan tidak langsung maupun kutipan secara langsung.Â
  Menurut Mirnawati dalam buku Terampil Menulis Karya Ilmiah (2018), kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara lengkap sesuai teks aslinya.
Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan pendek. Jika hasil kutipan kurang dari empat baris, disebut kutipan pendek. Sementara kutipan panjang, lebih dari empat baris.
Dikutip dari buku Teknik Menulis Karya Ilmiah Berbasis Aplikasi dan Metodologi (2019) karya Iwan Hermawan, kutipan tidak langsung adalah jenis kutipan yang diubah mSalah satu perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung adalah hasil kutipannya.
Salah satu perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung adalah hasil kutipannya.Â
Kutipan langsung menyajikan hasil kutipan sama seperti pernyataan atau teks aslinya. Sedangkan kutipan tidak langsung, isinya sudah mengalami perubahan sesuai bahasa atau susunan kalimat penulisnya. Perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung lainnya adalah kutipan langsung digunakan saat seseorang ingin menjelaskan definisi atau pengertian.
Sedangkan kutipan tidak langsung lazim dipakai saat penulis atau pengarang hendak memperkuat argumennya menggunakan pernyataan atau isi teks yang berkaitan.
Kutipan langsung sering kali dianggap lebih mudah dilakukan daripada kutipan tidak langsung. Karena tidak perlu mengubah isi teks berdasarkan pemahaman penulis. Kesimpulannya, perbedaan kutipan langsung dan tidak langsung terletak pada hasil kutipan serta penggunaannya.
1. Pengertian Kutipan langsung.
Kutipan langsung dapat didefinisikan sebagai cara mengutip kalimat tanpa melakukan perubahan terhadap bentuk asli dari sumbernya. Sederhanya, kutipan langsung biasa memiliki bentuk yang sama persis dengan bentuk aslinya. jadi disini yaitu sesuai atau persis dengan aslinya.
Kutipan langsung sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Kutipan Langsung Panjang
Kutipan langsung panjang atau biasa disebut dengan Blockquote adalah jenis kutipan yang paling sering digunakan dalam berbagai karya ilmiah. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam  menulis kutipan langsung panjang, sebagai berikut:
-- American Psychological Association atau biasa disingkat dengan APA Style menyatakan bahwa kutipan langsung panjang      harus melebihi 40 kata.
-- Modern Language Association atau dapat disingkat menjadi MLA Style memberikan syarat bahwa kutipan langsung            panjang  harus melebihi 4 baris.
-- Apabila seorang penulis membuat kutipan dari sumber bacaan hingga lebih dari 4 baris, maka kalimat yang telah dibuat        kutipan dapat diketik pada baris atau paragraf berikutnya
Berdasarkan syarat di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kutipan langsung panjang, yaitu:
-- Teks memakai spasi atau jarak pada antar baris lebih dipisahkan dari teks
-- Teks dapat diberikan jarak yang rapat antara baris pada kutipan.
-- Teks dapat diapit dengan menggunakan tanda kutip, tetapi boleh juga tidak diapit tanda kutip.
b. Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek dapat dipahami sebagai kalimat yang dikutip dari sumber bacaan dengan jumlah tidak lebih dari 4 baris. Pada kutipan langsung pendek, kata yang dimasukkan dalam kutipan menjadi bagian atau kelanjutan tubuh dari tulisan penulis.
Berbeda dengan kalimat langsung panjang yang harus menjadi paragraf baru, pada kutipan langsung pendek tidak perlu menjadi paragraf baru, cukup dengan disertai dengan tanda koma dua di bagian atas sebelum dan sesudah kalimat. Sementara itu, sumber kutipan dapat diketik dekat dengan kalimat yang dikutip tersebut.
Beberapa ciri-ciri dari kutipan langsung pendek, sebagai berikut:
-- Terkendali langsung dengan teks
-- Jarak antara baris sama dengan teks
-- Diapit dengan tanda 2 koma atau kutip
-- Kutipan tidak melebihi empat baris
C. Kutipan tidak langsung.
Berbeda dengan kutipan langsung, kutipan tidak langsung dapat dipahami sebagai jenis kutipan yang menggunakan kalimat kembali dengan cara meringkas kalimat atau melakukan pengubahan secara bahasa dari sumber aslinya, tetapi tidak mengubah makna asli dari kutipan yang asli.
2. Fungsi & Tujuan Digunakan Kutipan
  Secara umum, kutipan dapat memiliki dua fungsi yang paling umum dilakukan dalam membuat karya tulis. Berikut ini adalah dua fungsi kutipan yang perlu diperhatikan, yaitu:Â
A. Menunjang Fakta
Kutipan dapat digunakan untuk menunjang fakta, konsep, gagasan, ide, atau bisa juga dimanfaatkan dalam menyampaikan    informasi mengenai sumber data dan berbagai hal yang relevan. Kutipan yang digunakan untuk menunjang fakta biasanya      disebut dengan catatan acuan.
B. Memberikan Penjelasan Tambahan
Kutipan bisa juga digunakan untuk memberikan penjelasan tambahan mengenai suatu permasalahan atau pembahasan yang sedang ditulis. Hal ini biasanya dipakai untuk menjelaskan definisi istilah agar menjadi lebih akurat. Fungsi kutipan ini sendiri biasa disebut dengan catatan kaki.
3. Perbedaan Antara Penulis Sumber KutipanÂ
  Sudah menjadi hal umum, pada saat seorang penulis ingin membuat karya ilmiah, maka perlu membuat kutipan yang berasal dari karya orang lain. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa prinsip membuat kutipan yang perlu dipahami, baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya yaitu:Â
1. Pada saat membuat kutipan dari sebuah karya atau  tulisan yang memiliki salah ejaan dari sumbernya, maka hal yang dapat          dilakukan adalah dengan membiarkan kutipan seperti bentuk aslinya atau apa adanya. Sebagai seorang yang melakukan             pengutipan tidak diperbolehkan untuk mengubah kata ataupun kalimat yang mengalami salah ejaan dari sumber aslinya.
2. Pada saat membuat kutipan, seseorang diperbolehkan untuk menghilangkan beberapa bagian kutipan dari sumber aslinya. Hal      ini dengan catatan bahwa pengubahan bagian tidak menjadikan kutipan memiliki makna atau arti yang berbeda dari sumbernya.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips bagi Kamu agar lebih mudah pada saat melakukan pengutipan, yaitu:
-- Melakukan penghapusan pada bagian kutipan yang kurang dari satu paragraf. Bagian yang dihapus sebaiknya diganti dengan tiga titik berspasi.
-- Melakukan penghapusan pada bagian kutipan yang kurang dari satu paragraf. Bagian yang dihapus dapat diganti dengan menggunakan tiga titik berspasi sepanjang garis, baik dari margin kiri hingga margin kanan.
Sebelum lanjut pada bagian contoh kutipan langsung dan tidak langsung, pada bagian ini Kamu akan dijelaskan tentang cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung. Pada dasarnya mengutip tidak hanya dilakukan pada buku, Kamu juga bisa mengutip dari berbagai tulisan, seperti majalah, surat kabar, artikel atau jurnal, terjemahan, dan lain sebagainya.
Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Kamu praktekkan dalam membuat kutipan, diantaranya yaitu:
1. Buku
Cara  penulisan kutipan yang pertama adalah dari buku, cara ini merupakan cara yang paling sering digunakan.
a. Apabila buku memiliki satu sampai tiga pengarang, maka nama penulis dapat ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku dan diikuti koma. Namun, apabila buku memiliki pengarang lebih dari tiga, maka nama pengarang yang pertama dapat dilanjutkan dengan singkatan dkk atau dan kawan-kawan.
b. Judul buku ditulis miring
c. Judul buku yang dilengkapi informasi, seperti sub jadul, jilid, edisi, tidak wajib disisipi koma atau titik.
d. Informasi tentang penerbitan dapat menggunakan tanda kurung, meliputi nama kota yang disertai titik dua, nama penerbit yang disertai tanda koma dan tahun. Setelah kurung tutup, dapat dilanjutkan dengan memberi tanda koma.
e. Informasi tentang buku dapat diikuti kata halaman atau bisa disingkat dengan 'hlm' atau 'h' sekaligus dapat disertai nomor halaman angka arab dan diakhiri dengan titik.Â
4. Perbedaan Cara Menuliskan Sumber Kutipan Diletakkan Didepan Atau Dibelakang
A. Cara Mengutip di Awal Kalimat
  Menurut Pujiianti, Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan, lalu seperti apa cara menulis kutipan yang baik dan benar? Simak penjelasannya di bawah ini:Â
Menurut Santoso (2020), pembelajaran berbasis teknologi meningkatkan keterlibatan siswa.
Pada contoh tersebut, penulisan sitasi atau sumber kutipan, yakni "Menurut Santoso (2020)" adalah di awal kalimat. Bentuk kutipan seperti ini adalah yang disebut mengutip di awal kalimat.Â
Secara umum, aturan atau format penulisan kutipan di awal kalimat adalah mencantumkan nama penulis dan diikuti tahun karyanya terbit, baru kemudian dicantumkan pernyataan penulis tersebut.
Seperti contoh di atas, sebelum mencantumkan sumber, penulis perlu memakai kosakata "menurut". Fungsinya untuk menjelaskan suatu pernyataan disampaikan oleh siapa, kemudian diikuti nama orang atau penulis yang menyampaikan pernyataan tersebut. Ada kata/frasa lain yang bisa Anda gunakan, diantaranya:Â
- Menurut penelitian ...
- Berdasarkan hasil penelitian ...
- ... menyatakan bahwa ...
- ... menyebutkan bahwa ...
Namun, menghapus kata atau frasa pembuka ini juga tidak masalah. Berikut contoh cara pengutipan yang bisa Anda ikuti:Â
Davis dan Thomson (2020)Â menyatakan bahwa kesehatan mental remaja dipengaruhi oleh lingkungan sosialÂ
dan penggunaan media sosial.Â
Jadi, penulisan kutipan sebagai pembuka kalimat/paragraf dapat dilakukan dengan mencantumkan nama dan tahun terbit yang kemudian disusul dengan mencantumkan pernyataan yang ingin dikutip atau dimasukan dalam naskah.
Hal penting lain yang perlu dipahami terkait cara menulis kutipan di awal kalimat adalah memperhatikan gaya sitasinya. Sebab, ada banyak gaya sitasi yang memiliki ketentuan berbeda terkait unsur yang masuk dalam sitasi. Namun, format penulisan sitasi masih sama, yakni diawali dengan sumber kutipan baru dicantumkan pernyataan sumber tersebut. Â
B. Cara Mengutip di Akhir Kalimat
Hal kedua dalam tata cara mengutip di awal dan di akhir kalimat adalah tata cara mengutip di akhir kalimat. Seperti penjelasan sebelumnya, kutipan di akhir kalimat menjelaskan bahwa sitasi dicantumkan di akhir kutipan.Â
Secara umum, penulis perlu mencantumkan pernyataan yang dikutip dari suatu publikasi ilmiah. Lalu, mencantumkan sitasi atau sumber dari pernyataan tersebut. Berikut penjelasannya dalam contoh:Â
Pendidikan memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan anak (Smith 2020, 45).
Pada contoh di atas, sitasi atau pencantuman sumber pernyataan ditempatkan di akhir kutipan. Sama seperti pada kutipan di awal kalimat, dalam penulisan kutipan di akhir kalimat juga menyesuaikan dengan gaya sitasi yang digunakan. Berikut penjelasannya dalam 3 gaya sitasi yang paling umum digunakan di Indonesia:Â
APA StyleÂ
Gaya sitasi yang pertama adalah dengan APA Style. Berikut adalah format umum tata cara menulis kutipan di akhir kalimat:
Berikut beberapa contoh kutipan di akhir kalimat dengan APA Style yang bersumber dari buku:Â
- Pendidikan adalah alat yang ampuh untuk mengubah masyarakat (Smith, 2020, p. 20)
- Kreativitas adalah kunci untuk menghadapi tantangan di era modern (Johnson, 2019, p. 45)
- Kesehatan mental yang baik adalah fondasi untuk kehidupan yang produktif (Anderson, Lee, & Kim, 2021, p. 42)
MLA StyleÂ
Gaya sitasi kedua adalah MLA Style yang juga cukup sering digunakan di dunia akademik di Indonesia. Format umumnya adalah sebagai berikut:Â
Berikut beberapa contoh kutipan di akhir kalimat dengan MLA Style yang bersumber dari buku:Â
- Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu peluang (Smith 15).Â
- Kreativitas dan inovasi adalah dua pilar utama dalam perkembangan teknologi (Johnson dan Brown 27).
- Pemahaman yang mendalam tentang budaya lain dapat meningkatkan toleransi (Anderson, Lee & Kim 42)Â
Chicago StyleÂ
Terakhir adalah dengan Chicago Style. Adapun format umum cara mengutip di akhir kalimat dengan gaya sitasi ini adalah sebagai berikut:Â
Pernyataan penulis yang karyanya dikutip, (nama penulis tahun terbit, nomor halaman dimana kutipan berada).
Berikut beberapa contoh kutipan di akhir kalimat dengan Chicago Style yang bersumber dari buku:Â
- Pendidikan adalah alat yang ampuh untuk mengubah masyarakat (Smith 2020, 15).
- Kreativitas dan inovasi adalah pilar penting dalam perkembangan teknologi (Johnson dan Brown 2019, 27).
- Kesadaran akan kesehatan mental adalah langkah pertama menuju pemulihan (Anderson, Lee, dan Kim 2021, 42).
Sebagai informasi tambahan, contoh-contoh di atas adalah kutipan yang bersumber dari buku. Baik yang ditulis oleh satu orang penulis maupun lebih. Dalam mencantumkan sitasi, jenis sumber kutipan akan mempengaruhi format sitasi tersebut.Â
Misalnya antara sumber kutipan dari buku dengan jurnal ilmiah. Maka akan ada perbedaan unsur yang dicantumkan saat sitasi dilakukan. Baik itu untuk kutipan di awal kalimat maupun di akhir kalimat.
Sebaiknya Mengutip di Awal Atau Tengah/Akhir Kalimat?
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan terkait cara mengutip di awal dan di akhir kalimat adalah lebih baik yang mana. Apakah Anda juga memiliki pertanyaan serupa? Secara umum, kutipan di awal dan di akhir kalimat sama baiknya.
Sebab dalam aturan atau kaidah penulisan karya tulis ilmiah, keduanya sama-sama benar dan bisa digunakan. Menjadi hak dan keleluasaan penulis untuk memilih hendak memakai kutipan yang mana.Â
Jika dirasa konteks kalimat atau paragraf yang disusun lebih cocok dengan kutipan di awal kalimat, Anda bisa menuliskan kutipan lalu meletakkan sumber kutipan di akhir kalimat (mengutip di akhir kalimat).
Selain itu, bisa pula mempertimbangkan penulis lebih nyaman dan lebih mudah memakai kutipan yang mana. Jika dirasa kutipan di awal kalimat lebih mudah dan minim kesalahan, maka bisa dijadikan pilihan. Begitu pula sebaliknya.Â
Jadi, tidak ada aturan yang menjelaskan salah satu model kutipan lebih  baik dan lebih benar. Sebab keduanya sama baiknya dan sama benarnya dalam kaidah penulisan karya ilmiah.
Daftar Pustaka
- Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management (15th ed.). Pearson Education.
- Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Â
 Â
Â
Â