Mohon tunggu...
Student University
Student University Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi S1 UIN Maulana Malik Ibrahim Maham

study and learning

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"SUISTANABILITY DALAM PENDIDIKAN: Mendidik Generasi Peduli Lingkungan"

30 Januari 2025   11:05 Diperbarui: 30 Januari 2025   11:02 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(Ciputat 20 Januari 2025) Pada hari Senin, 20 Januari 2025 PUSBANGKOM KEMENAG mengadakan Seri Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) Spesial HAB 79 KEMENAG RI. Acara dimulai pukul 13.00 WIB, berlangsung secara online, live streaming melalui Youtube dan Instagram Pusdiklat Teknis, yang disiarkan langsung dari Smartclass Pusdiklat Teknis.

Seri Berbagi Ilmu Pengetahuan ini menghadirkan dua narasumber yakni, Bapak Syafnedi dan Ibu Eneng Hernawati, M.Pd.
Sustainability atau keberlanjutan menjadi salah satu isu globa yang semakin mendesak untuk ditangani. Dalam konteks Pendidikan, sustainability berperan penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peduli terhadap lingkungan. Pendidikan yang berorientasi pada keberlanjutan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kesadaran lingkungan, tanggung jawab sosial, dan kemampuan berfikir kritis terhadap isu-isu ekologi.

"Mendidik Generasi Peduli lingkungan itu sangatlah penting, Mengapa? Karena generasi muda memiliki peranan yang sangat penting di masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam hal ini, perlu diketahui diawali dari regulasi peraturan Menteri lingkungan hidup dan kehutanan Nomor 8 tahun 2019 mengatakan bahwa yang pertama perintis pengembangan generasi lingkungan, yang kedua ada peraturan Menteri lingkungan hidup dan kehutanan tentang Gerakan generasi peduli dan budaya lingkungan sekolah. Namun yang akan kami sampaikan generasi lingkungan sekolah, tentang sepeduli apa siswa siswi kita terhadap lingkungan hidup. Mengapa peduli lingkungan dikatakan penting? Faktor yang pertama adalah krisisnya lingkungan sekolah, contohnya banjir sudah ada dimana-mana bukan hanya diperkotaan tapi sudah ada di pedaerahan.  Faktor yang kedua adalah adanya kesadaran kolektif, misalnya kita berada dilingkungan sekolah siapa saja yang harus peduli terhadap lingkungan sekitar? Tentunya dari kepala sekolah, guru, komite, hingga para siswa dan Masyarakat disekitarnya. Jadi dalam hal ini para anak muda memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidupnya." Ujar Eneng.


"Yang sudah eksis diakui secara internasional bahwa kepedulian lingkungan ini dimulai ketika munculnya sebuah Yayasan WWF (Word Wife Fondation) Yayasan tentang konservasi alam. Bermula dari kenyataan bahwa didunia ini bahwa banyak hewan yang semakin punah, setelah dipelajari lebih lenjut mereka mengamati di alam bahwa muncullah statement bahwa hewan tidak akan Lestari bahwa lingkungan disekitar tidak Lestari. Maka dari sini muncullah Gerakan peduli terhadap lingkungan yang dimana bukan hewan saja yang harus dilindungi tetapi alam dan lingkungan juga harus dilindungi. Dengan ini mereka semua menyimpulkan bahwa kita semua harus bertanggung jawab, kita harus mendukung terlaksananya proses-proses terhadap kelestarian peduli lingkungan. Kemudian untuk tokoh-tokoh yang dapat kita adopsi konsepnya adalah konsep Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara, dimana beliau mencetuskan Pendidikan yang selaras dengan alam, yang selaras dengan lingkungan, yang selaras dengan Masyarakat disekitarnya. Pendidikan tidak semata-mata mengejar pengetahuan tetapi juga generasi-generasi yang selaras dengan alam." Tutur Syafnedi.

Mendidik generasi muda untuk peduli lingkungan sangat penting karena mereka berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan di masa kini dan mendatang. Gerakan ini didukung oleh regulasi nasional dan inspirasi internasional, seperti Yayasan WWF, yang tekanannya perlunya melindungi alam dan lingkungan. Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara juga menekankan pentingnya keselarasan dengan alam dan masyarakat, sehingga generasi muda dapat bertanggung jawab dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan hidup.

"Strategi untuk mendidik generasi peduli lingkungaan salah satunya jika dilingkungan sekolah adalah dengan Pendidikan berbasis lingkungan, kita tuangkan atau intregasikan dengan kurikulum yang kita pakai ini, yaitu Kurikulum Merdeka. Kita bisa membuat projek Bersama, contohnya adalah pengelolaan sampah. Ketika sudah terintegrasi maka libatkan langsung semua komponen warga sekolah, ada interaksi antara guru dan siswa, siswa dan guru". Ujar Eneng.

"Kalau membicarakaan tentang edukasi generasi muda yang disampaikan, maka perlulah kita melakukan sosialisasi dan edukasi. Lalu bagaimana mengedukasinya? Maka sudah saya sebutkan seperti konsep Ki Hajar Dewantoro, Kita harus memberikan contoh yang kongkrit yang sudah kita lakukan terhadap lingkungan. Kemudian Ing Madyo Mangun Karso ditengah-tengah kita memberi semangat ketika siswa kita sudah melaksanakan kegiatan peduli lingkungan. Kemudian yang terakhir adalah aspek Tut Wuri Handayani, dibelakang kita memberikan dorongan semangat, supaya program-program peduli lingkungan itu tetap berjalan". Ujar Syafnedi.

"Tentang Best Practice terhadap peduli lingkungan hampir semua sekolah menuju Adiwiyata, salah satunya adalah MAN 4 Jakarta dengan membuat program pengelolaan sampah, dengan cara komposter. Kegiatan sederhana tetapi memiliki dampak yang sangat besar untuk masa depan". Tutur Eneng.

Strategi mendidik generasi peduli lingkungan dapat dilakukan melalui pendidikan berbasis lingkungan yang diintegrasikan ke dalam kurikulum, seperti Kurikulum Merdeka, dengan melibatkan seluruh warga sekolah dalam proyek nyata, seperti pengelolaan sampah. Selain itu, edukasi dan sosialisasi dilakukan dengan memberikan contoh nyata, memberikan semangat di tengah proses, dan terus mendukung program lingkungan. Praktik terbaik seperti program pengelolaan sampah dengan komposter di MAN 4 Jakarta menunjukkan bahwa kegiatan sederhana dapat memberikan dampak besar bagi masa depan.

Melalui pendidikan keberlanjutan, kita memiliki harapan untuk menciptakan generasi yang berperan sebagai agen perubahan, yang dapat menghadapi tantangan lingkungan global dengan solusi inovatif dan tanggung jawab moral. Dengan langkah ini, kita dapat membangun dunia yang lebih seimbang dan harmonis bagi generasi mendatang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun