Mohon tunggu...
Ainun Hanifaturrosyid
Ainun Hanifaturrosyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Single

Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat Baru di Masa Pandemi Bersama Super Isoman

12 Oktober 2021   12:43 Diperbarui: 12 Oktober 2021   12:48 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi belumlah sepenuhnya berlalu, masih perlu adanya kewaspadaan dalam beraktivitas sehari-hari. Seperti halnya selalu memakai masker, mencuci tangan memakai sabun dan handsanitizer, mengurangi mobilitas kegiatan sehari-hari. 

Masa pandemi juga meninggalkan bekas luka bagi sebagian orang yang terdampak akan pandemi. Bahrun mengatakan bahwa anak sangat peka terhadap pengaruh dari lingkungan sekitarnya (Lailiyatul Iftitah & Faridhatul Anawaty, 2020).

Tidak semua anak bisa menyesuaikan dengan adanya kejadian yang sedang terjadi saat ini. Selain adanya pemenuhan kebutuhan pokok selama menghadapi pandemi ini, nyatanya perlu diketahui bahwa selain hal pokok itu ternyata terdapat hal yang lebih penting yakni kesehatan mental dari para korban terdampak pandemi.

Dimana kesehatan mental sangat terpengaruh oleh adanya beberapa kebijakan pemerintah guna menangani pencegahan penyebaran Covid-19 seperti social distancing, isolasi, bekerja dari rumah dan sebagainya mengakibatkan perubahan besar pada kebiasaan rutin dan aktivitas fisik pada masyarakat. Tidak terkecuali pada anak-anak dimana perlu adanya bantuan dalam mengelola kesehatan mentalnya, berbeda dengan orang dewasa yang sebagian besar bisa mengelola kesehatan mentalnya.

Situasi demikian berpengaruh pada emosi dan kejiwaan anak-anak karena mereka menghadapi situasi yang berubah dengan cepat. Ketidakpastian akan hari esok, kecemasan akan kesehatan diri dan keluarga isolasi di rumah dan pembelajaran jarak jauh dapat mengakibatkan terganggunya kesejahteraan emosional anak (Kulsum, 2021).

Terlebih lagi pada anak-anak yang ayah atau ibunya meninggal karena Covid-19, mereka akan merasa bahwa sosok terdekatnya telah hilang yang mana mereka adalah sosok pahlawan bagi kehidupannya. Juga pada anak-anak yang keluarganya positif terpapar Covid-19, sehingga secara tidak langsung harus melakukan isolasi mandiri sesuai dengan arahan tenaga kesehatan.

Bagaimana tidak, dimana orang dewasa saja akan merasa stress bila hanya dirumah saja selama melakukan isolasi mandiri apalagi bagi anak-anak. Dimulai dari rasa jenuh, rasa bosan, tidak bisa bermain dengan teman-teman sebayanya, serta berbagai keterbatasan lainnya. Secara tidak langsung kebutuhan kesehatan mental sangat perlu diperhatikan agar anak dapat mengelola kesehatan mentalnya dan dapat beraktivitas dengan kondisi yang seperti itu.

Baru-baru ini tedapat sosok yang memikirkan betapa pentingnya kondisi kesehatan mental bagi para korban terdampak pandemi terutama bagi anak-anak. Berbekal dengan rasa sayangnya kepada anak-anak sosok Agus Widanarko, melakukan tugas yang mulia di masa pandemic Covid-19 seperti sekarang ini (Funcrev, 2021). Beliau merupakan sosok inspirasi yang berjuang dalam pemberian trauma healing bagi anak-anak dengan menggunakan kostum superhero. Beliau identik dengan memperagakan tokoh superhero yang disukai oleh anak-anak sebagai sarana menghibur anak yang terdampak pandemic Covid (isolasi mandiri) terutama di daerah sekitar Sukoharjo.

Sebelum terjun sebagai sosok super isoman bagi anak-anak yang terdampak Covid-19 beliau merupakan soerang aktivis penyuluh narkoba yang mana saat ini berdinas di P4GN Sukoharjo. 

Selama masa pandemi dalam pemikiran beliau sudah banyak relawan-relawan yang membantu para korban terdampak Covid-19, namun masih terasa ada yang kurang selama ini selain bantuan kebutuhan pokok sehari-hari ternyata kesehatan mental dari para korban perlu diperhatikan terlebih pada anak-anak. Sehingga muncul ide bagi beliau untuk terjun menjadi super isoman, atau super hero peduli anak isoman.

Dalam aksi beliau sering mengenakan kostum superhero yang disukai anak-anak seperti Superman, Batman, Spiderman, Power Ranger, Gatotkaca, dan masih banyak lagi kostum yang ia sediakan guna untuk memenuhi keinginan dan kebahagiaan anak-anak yang terdampak Covid-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun