Mohon tunggu...
Ainun Fadilah
Ainun Fadilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Historiografi Ali Hasjmy: Kontribusi dan Pengaruhnya terhadap Penulisan Sejarah Islam Aceh

15 Juni 2023   21:38 Diperbarui: 16 Juni 2023   05:25 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LATAR BELAKANG ALI HASJMY 

A. Hasjmy lahir pada tanggal 28 Maret 1914 di Montasik, Kabupaten Aceh Besar, dari orang tua Teungku Hasjim (1880-1984)147 dan Njak Buleuen. Dia menggunakan nama Mohammad Ali Hasjim. 148 Huruf "y" (Arab: ya' nisbah) kemudian ditambahkan pada huruf terakhir nama ayahnya untuk menyingkat nama tersebut menjadi A. Hasjmy, yang menandakan bahwa dia adalah anak kandung Teungku Hasjim. Selain itu, namanya disingkat agar lebih mudah dipanggil dan diingat oleh orang lain. Al-Hariry, Aria Hadiningsun, dan Asmara Hakiki adalah tiga nama samaran yang sering digunakan oleh A. Hasjmy selama tahun 1930-an dan 1940-an, terutama dalam cerpen, puisi, dan syairnya.

Nama-nama ini hanya digunakan sementara untuk menarik pembaca ke terbitan seperti Panji Islam dan Majalah Pedoman Umum serta surat kabar seperti Medan Rakyat, yang dicetak di Medan pada tahun 1930-an149 dan memuat artikel-artikelnya. Yang juga khas adalah penggunaan nama samaran oleh seorang penulis atau penyair. Nama aslinya masih diketahui, dan orang-orang akan selalu memanggilnya dengan nama yang diberikan orang tuanya.

Kemudian, pada tanggal 14 Agustus 1941, A. Hasjmy menikah dengan Zuriah Aziz, seorang perempuan yang masih keturunan dari pihak keluarga ibunya, Njak Buleun. A. Hasjmy beruntung memiliki tujuh anak sebagai hasil dari pernikahan ini: enam laki-laki (salah satunya telah meninggal dunia), dan satu anak perempuan. Mahdi (lahir 15 Desember 1942), Surya (lahir 11 Februari 1945), Dharma (lahir 9 Juni 1947), Gunawan (lahir 5 September 1949; meninggal 12 September 1949), Mulya (lahir 23 Maret 1951), dan Kamal (lahir 21 Juni 1955) adalah nama anak laki-laki secara berurutan, sedangkan Dahlia (lahir 14 Mei 1953) adalah nama anak perempuan ibu. Anak-anaknya semua orang dewasa dengan keluarga.

Penting untuk digarisbawahi bahwa A. Hasjmy termasuk orang yang berhasil menyekolahkan anak-anaknya secara formal. Dan semua anaknya berhasil menyelesaikan studinya, meraih gelar sarjana dalam berbagai disiplin ilmu. Dari sudut pandang ini, A. Hasjmy tampaknya memberikan keleluasaan kepada anak-anaknya untuk menempuh jalur pendidikan yang paling sesuai dengan minat mereka. Namun, tidak ada keturunannya yang mengikuti jejak sosioreligiusnya atau berpartisipasi aktif dalam politik.

Karya-karya A. Hasjmy sangat banyak, di antaranya sebagai berikut:

  • Karya Beliau di Bidang Sastra
  • Karya Beliau di Bidang Sejarah dan Agama
  • Karya Beliau di Bidang Politik
  • Karya Beliau di Media Massa

Buku-buku yang dapat digolongkan ilmiah baik ilmiah akademik maupun ilmiah popular ada sekitar 40 judul, buku yang dapat digolongkan sebagai buku ilmiah dapat di klasifikasikan kepada beberapa katagori ilmu, sebagaian besar mengenai sejarah baik merupakan sejarah islam maupun catatan sejarah yang dilaluinya sendiri ditanah air.

KONTRIBUSI ALI HASJMY DALAM HOSTORIOGRAFI

Tokoh penting dalam historiografi Indonesia adalah Ali Hasjmy. Ia terkenal sebagai seorang intelektual dan sejarawan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan sejarah Indonesia. Menjadikan historiografi Indonesia lebih inklusif dan kritis adalah salah satu prestasi Ali Hasjmy yang paling signifikan.

Ali Hasjmy berargumen bahwa sumber-sumber lokal harus disertakan ketika menulis tentang sejarah Indonesia dan bahwa perspektif rakyat jelata harus disertakan serta perspektif pemerintah atau kekuatan kolonial. Dia menyoroti pentingnya memahami banyak pandangan sejarah, terutama dari berbagai jenis kelamin, kelompok etnis, dan strata sosial.

Buku terkenal "Kebudayaan dan Masyarakat di Indonesia" karya Ali Hasjmy yang dirilis pada tahun 1973 menjadi pelopor perspektif sejarah yang lebih komprehensif. Ali Hasjmy menyoroti peran perempuan, buruh, masyarakat adat, dan kelompok marginal sepanjang sejarah Indonesia dalam buku ini, yang juga membahas sejarah Indonesia dari perspektif budaya dan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun