Mohon tunggu...
Ainun Lukman
Ainun Lukman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tindakan Ekonomi dan Struktur Sosial

20 Oktober 2023   17:37 Diperbarui: 20 Oktober 2023   17:41 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Jurnal Rusdi mengatakan bahwa majunya perekonomian suatu wilayah tidak bisa terlepas dari peran serta masyarakat dalam melakukan usaha baik dalam skala ruang lingkup yang besar, menengah maupun kecil. sektor pertanian memiliki peranan penting dalam agenda pembangunan nasional. Namun dalam perjalanannya penggunaan lahan di wilayah transmigrasi mengalami berbagai dinamika yaitu beralihnya funggsi lahan pertanian kearah non pertanian, sehingga mengancam ketahanan pangan nasional. Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin perubahan sosial merupakan sebuah variasi cara hidup yang diterima, sebagai akibat adanya perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi dan penemuan baru dalam masyarakat. (Rusdi et al. 2023)

Kemudian dalam jurnal Melis mengatakan bahwa kehidupan masyarakat merupakan satu sistem, maka bidang ekonomi hanya sebagai salah satu bagian atau subsistem saja. Oleh karena itu, dalam memahami aspek kehidupan ekonomi masyarakat, maka perlu dihubungkan antara faktor ekonomi dengan faktor lain dalam kehidupan masyarakat tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain; faktor kebudayaan, kelompok solidaritas, dan stratifikasi sosial. Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang langsung terhadap perkembangan ekonomi. 

Faktor kebudayaan; ada nilai yang mendorong perkembangan ekonomi, akan tetapi ada pula nilai yang menghambat perkembangan ekonomi. Demikian pula dengan kelompok solidaritas, dalam hal ini yakni keluarga dan kelompok etnis, keluarga terkadang mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi terkadang pula memperlambat. Baik ekonomi maupun sosiologi merupakan disiplin ilmu dengan tradisi ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan pertukaran. (Melis 2018)

Sementara dalam jurnal Davy Hendri dalam struktur sosial-ekonomi komunitas yang sangat heterogen, mewujudkan hal ini menjadi sebuah tantangan besar. Keputusan individu untuk turut berpartisipasi dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan tempat tinggalnya (neighbourhood effect). Warga akan memiliki kemauan untuk melakukan intervensi untuk kebaikan bersama jika mereka berbagi rasa saling percaya dan solidaritas. Ini berarti jika warga yang tinggal di satu kawasan, saling percaya, mereka akan bersedia siap untuk memberi bantuan satu sama lain dalam beragam hal bahkan dalam kasus bahaya atau situasi yang tidak menyenangkan dan darurat. Dalam konteks ini, kesediaan untuk campur tangan adalah hal pokok. Sementara itu kepercayaan serta solidaritas merupakan fungsional karena keberadaan unsur ini cenderung untuk meningkatkan kesediaan warga untuk campur tangan. (Struktur, Tokoh, and Hendri 2015)

Dalam jurnal Serly bahwa konsep ini digunakan untuk menjelaskan fenomena perilaku ekonomi dalam hubungan sosial. Konsep keterlekatan (embeddedness), menurut Granovetter, merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara para aktor. Ini tidak hanya terbatas terhadap tindakan aktor individual sendiri tetapi juga mencakup perilaku ekonomi yang lebih luas, seperti penetapan harga dan institusi- institusi ekonomi, yang semuanya terpendam dalam suatu jaringan hubungan sosial. Adapun yang dimaksudkan jaringan hubungan sosial ialah sebagai "Suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama di antara individu-individu atau kelompok-kelompok." Cara seorang terlekat dalam jaringan hubungan sosial adalah penting dalam penentuan banyaknya tindakan sosial dan jumlah dari hasil institusional. Misalnya, apa yang terjadi dalam produksi, distribusi dan konsumsi sangat banyak dipengaruhi oleh keterlekatan orang dalam hubungan sosial. (Serly 2018)

Dalam Jurnal Utama Imron Rozuli mengatakan bahwa tindakan ekonomi diartikan sebagai tindakan sosial, dikarenakan tindakan ekonomi bukan semata-mata murni untuk kepentingan ekonomi namun ada kepentingan sosial, misalnya tindakan individu tidak terlepas dari interaksi sesama individu, ada hubungan yang dijalani antar individu dalam menjalankan sebuah tindakan ekonomi. Kemunculan aliran baru sosiologi ekonomi, sesuai dengan berkembangnya Ilmu Sosiologi Ekonomi. Ide dasar aliran pemikiran sosiologi ekonomi baru mengadopsi kepada Tiga Proposisi Utama yang diajukan oleh Sewdberg dan Granovetter. Tiga Proposisi Utama diantaranya yaitu:

1.Tindakan ekonomi adalah suatu bentukdari tindakan sosial.

2.Tindakan ekonomi disituasikan secara sosial

3.Institusi-institusi ekonomi dikonstruksikan secara sosial. (Imron Rozuli 2020)

Kemudian dalam jurnal Aji Fany Permana mengingat persoalan atau isu strategis perekonomian masyarakat bersifat lokal dan spesifik, serta memiliki problem yang spesifik pula, maka konsep dan operasional pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak dapat diformulasikan secara generik. Usaha memformulasikan konsep, pendekatan, dan bentuk operasional pemberdayaan ekonomi masyarakat, secara generik memanglah penting, tetapi yang jauh lebih penting adalah pemahaman bersama secara jernih terhadap karakteristik permasalahan ketidakberdayaan ekonomi masyarakat karena dengan pemahaman yang jernih mengenai ini, akan lebih produktif dalam memformulasikan konsep, pendekatan, dan bentuk operasional pemberdayaan ekonomi masyarakat yang sesuai dengan karakteristik permasalahan lokal. (Fany et al. 2021)

Sementara dalam jurnal Rizqiah Khalida mengenai kondisi sosial ekonomi, menurut Soekanto dalam Arifin, menjelaskan kondisi sosial ekonomi sebagai kaitan antara status sosial dan kebiasaa hidup sehari-hari yang telah membudaya bagi individu atau kelompok di mana kebiasaan hidup yang membudaya ini biasanya disebut dengan culture activity, kemudian ia juga menjelaskan pula bahwa dalam semua masyarakat di dunia baik yang sederhana maupun yang kompleks, pola interaksi atau pergaulan hidup antara individu menunjuk pada perbedaan kedudukan dan derajat atau status kriteria dalam membedakan status pada masyarakat yang kecil biasanya sangat sederhana, karena di samping jumlah warganya yang relatif sedikit, juga orang-orang semua yang dianggap tinggi statusnya tidak begitu banyak jumlah maupun ragamnya. (Khalida and Sjaf 2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun