Mengangkat Potensi Desa Ngadas: Pelatihan Pembuatan Minuman Sari Terong untuk Pengembangan UMKM
Ilmiyyatur Rosyikhoh1, Ainun Analisa Ilmi2, Agus Maulana Firdaus3
Desa Ngadas, tersembunyi di kaki Gunung Bromo, adalah salah satu tempat di mana warisan tradisional masih berkembang dengan megahnya. Dengan tekad untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa ini, masyarakat setempat telah mengambil langkah berani dengan memanfaatkan bahan lokal untuk menciptakan produk yang luar biasa.
Total sekitar 1.320 sampai 1.430 pohon terong belanda yang ditanam saat ini, setiap pohon rata-rata menghasilkan 5 kilogram terong belanda. jadi, jika dijumlahkan semuanya sekitar 6.600 kilogram hingga 7.430 kilogram terong belanda dalam sekali panen. Terong belanda sudah ditanam oleh leluhur Tengger di Desa Ngadas jauh sebelum Indonesia merdeka. Terong belanda terbilang istimewa karena menjadi satu-satunya tanaman buah yang bisa ditanam di desa dengan ketinggian 2.150 meter diatas permukaan laut (mdpl) sekaligus menjadi desa berlokasi tertinggi di Kabupaten Malang.
Dahulu, masyarakat setempat hanya mengkonsumsi sendiri atau membiarkan begitu saja terong belanda berserakan di ladang. Tetapi sekarang inisiatif yang di ambil adalah pelatihan pembuatan minuman sari terong belanda untuk memperkuat daya tarik pariwisata desa. Terong belanda, sebagai salah satu hasil pertanian di Desa Ngadas karena iklim ditempat ini sangat cocok untuk pertumbuhannya. Namun, dengan perubahan zaman dan tantangan ekonomi, masyarakat mulai melihat nilai tambah dari tanaman ini. Buah ini memiliki warna kulit merah jambu yang menarik dan biasanya berkelompok pada ujung cabang batang.Terong belanda memiliki sejumlah manfaat penting untuk kesehatan tubuh seperti menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah, meningkatkan daya tahan tubuh, baik untuk kesehatan kulit, menurunkan resiko kanker dan masih banyak lagi manfaat dari terong belanda ini.
Pelatihan ini dipandu langsung oleh bapak Mujianto selaku kepala desa sekaligus produsen dari sari terong di desa ngadas yang telah digelutinya sejak tahun 2016. Pelatihan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 ini diikuti oleh
Anggota ibu-ibu yang tergabung dalam PKK dan seluruh mahasiswa KKM UIN Malang di desa Ngadas. Pelatihan ini bukan hanya tentang pembuatan minuman, tetapi juga tentang melestarikan budaya lokal dan memberdayakan masyarakat setempat. Peserta diajak untuk mempelajari proses pembuatan minuman sari terong dari awal hingga akhir, mulai dari memilih terong yang tepat hingga teknik pembuatan yang diperlukan.
Selain itu, pelatihan ini juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk dan pemasaran yang efektif. Peserta diajarkan tentang standar sanitasi, teknik penyimpanan yang baik, dan strategi pemasaran yang sesuai dengan pasar modern. Produk sari terong ini dipasarkan hanya di daerah Ngadas saja dengan target yaitu pengunjung wisatawan dari dalam maupun dari manca negara. Cara pembuatannya yaitu yang pertama ambil biji dari sari terong tersebut, lalu dimasukkan kedalam air mendidih sampai airnya berubah warna. setelah itu saring bijinya sampai habis. selanjutnya tambahkan gula secukupnya. tunggu sampai mendidih lalu dimasukkan kedalam kemasan, setelah itu kemasan dimasukkan kedalam air dingin.
Minuman sari terong tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan. Kandungan nutrisi dalam terong seperti serat, antioksidan, dan vitamin membuat minuman ini menjadi pilihan yang sehat dan menyegarkan bagi konsumen. Dengan pelatihan yang diselenggarakan secara berkala, masyarakat Desa Ngadas dapat terus mengasah keterampilan mereka dalam pembuatan minuman ini serta memperluas jaringan bisnis mereka.
Selain memperkenalkan produk baru ke pasar, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan potensi lokal dalam pengembangan UMKM. Dengan memperkuat kemitraan antara para pelaku usaha lokal dan pemerintah daerah, Desa Ngadas berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.Melalui kreativitas, kerja sama, dan semangat gotong royong, Desa Ngadas membuktikan bahwa potensi lokal dapat menjadi pendorong utama dalam pengembangan UMKM yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi. Dengan terus menggali dan mengembangkan potensi yang ada, Desa Ngadas siap melangkah ke masa depan yang lebih cerah dan berkesinambungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H