SEORANG lelaki sibuk dengan pikirannya. Sudah sangat larut tapi matanya enggan untuk terpejam. Bayangan Suci terus bergelayut di kepalanya. Perempuan yang menjadi sumber resahnya akhir-akhir ini.
Dua pekan lalu dia memberanikan diri datang ke rumah keluarga Suci dengan maksud untuk meminang kekasihnya. Tentu saja dengan harapan keluarga sang kekasih mau menerimanya. Tapi sayang, hasil tidak selamanya sesuai dengan harapan.
Disebabkan masalah kasta dan marga antara dirinya dan Suci, membuat Zainuddin harus pulang dengan membawa setumpuk kekecewaan. Hanya karena tambahan nama di depan.
Andi Suci Rahmadani. Andai saja bukan karena nama depan itu, maka tidak akan terjadi penolakan. Suci adalah gadis keturunan Bugis yang terkenal dengan kekentalan adat dan menjunjung tinggi budaya siri'. Tak heran jika pinangan dari Zainuddin yang berasal dari keluarga biasa-biasa, tak memiliki kasta dan marga ditolak mentah-mentah oleh keluarga Suci.
***
"Bukankah setiap orang berhak memilih dengan siapa mereka akan melanjutkan hidup? Apakah kebahagiaan dapat dibeli hanya dengan gelar dan uang? Haruskah perbedaan merenggut kebahagiaan orang lain?" Protes Suci dihadapan orangtuanya yang tak merestui hubungannya dengan Zainuddin.
"Ini bukan masalah bahagia atau uang. Ini masalah adat," jelas Andi Said kepada anaknya.
***
LIMA bulan telah berlalu, Zainuddin tak patah semangat. Dia datang kembali ke rumah Suci. Kali ini dia lebih percaya diri. Meski bukan membawa nama depan yang sama dengan Suci setidaknya sekarang ia telah menyandang status sosial baru.Dua hari yang lalu dia baru saja terangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di beberapa daerahdi Sulawesi Selatan, PNS selalu dijadikan tolak ukur dalam menilai kesuksesan seseorang.
***
SAAT kedua belah pihak keluarga berada di kediaman sang calon perempuan, terjadi perdebatan antara keduanya. Suasana semakin tegang ketika keluarga Suci memberikan syarat uang panai yang sangat tinggi kepada keluarga Zainuddin.Â