Mohon tunggu...
Maya Asmikulo
Maya Asmikulo Mohon Tunggu... Guru - Guru Biasa

Guru Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Maulud Nabi di Dusun Kami...

4 Januari 2015   14:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sehari, bahkan mungkin beberapa hari sebelum peringatan hari Maulud Nabi, kami, warga desa, mempersiapkan segala pernak-pernik kebutuhan perayaan hari istimewa itu.

Ada yang khas dari peringatan Maulud Nabi di dusun kami. Bapak-bapak mempersiapkan pembuatan bendera kertas berwarna-warni. Bendera kertas itu biasanya dibuat dari kertas minyak tipis yang dikasih warna dengan "saren" pewarna tekstil.

Belakangan, bukan hanya bendera kertas, tapi juga balon berwarna-warni dipakai sebagai penghias peringatan Maulud Nabi. Bendera kertas itu biasanya ditancapkan di atas nasi atau buah-buahan. Ada juga yang digantung berderet di atas atap berselang-seling dengan balon.

Sebelum malam puncak peringatan Maulud, ibu-ibu mempersiapkan masakan dan buah-buahan. Makanan seperti nasi, kue dan buah-buahan itu ditaruh di cobek gerabah atau keranjang berwarna-warni dari anyaman bambu. Sayang sekali, belakangan warga dusun malah menggunakan keranjang plastik.

Kami, anak-anak adalah yang paling berbahagia di malam Maulid Nabi itu. Berbagai jenis makanan, jajanan, buah-buahan, bendera dan balon berwarna-warni tersaji di tiga musholla dan satu masjid di dusun kami.

Agar berakhirnya acara tidak terlalu larut, maka acara maulud nabi dimulai setelah sholat maghrib. Dimulai dari langgar kulon atau musholla barat, pembacaan dibak atau barjanji yang berisikan puji-pujian dan sholawat bagi Rasulullah dikumandangkan. Ada pula mauidloh khasanah yang intinya juga mengingatkan kembali akan pentingnya menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan dalam kehidupan kami.

Kami bersemangat dan bahagia mengikuti prosesi dibaan dan pengajian. Yang paling ditunggu-tunggu oleh kami sebagai ana-anak adalah pembagian makanan, jajanan, dan segala pernak-pernik perayaan maulud nabi itu.

Begitulah, setelah acara di satu musholla selesai, kami berpindah ke musholla lainnya hingga yang terakhir acara selesai di Masjid. Biasanya, acara mauludan di dusun kami selesai sekitar jam 22 malam.

Menurut sebagian orang peringatan Maulid Nabi seperti yang kami lakukan di dusun kami ini adalah bid'ah. Saya sendiri baru tahu kalau ada saudara Muslim yang berbudaya dan berpandangan berbeda dalam praktek-praktek ubudiyah dan kebudayaan setelah saya pergi kuliah ke luar kota. Terkait dengan perbedaan pandangan tentang perayaan Maulud Nabi ini, saya merasa bukan sebuah hal besar yang perlu dipertentangkan. Bagi kami, kami tetap menghargai perayaan Maulud Nabi kami, dan kami menghargai juga saudara kami yang berpandangan berbeda dari kami.

Sungguh, saya semakin menghargai dan bahkan merindukan situasi perayaan Maulud Nabi seperti yang ada di dusun kami setelah kami keluar dari dusun kami. Rasa menghargai kebiasaan dan budaya religi seperti itu semakin kuat justru ketika saya belajar tentang budaya, kemasyarakatan, sosial, politik, bahkan studi islam di perguruan tinggi.

Sebagian saudara Muslim berpandangan yang terpenting itu kita benar-benar merealisasikan, meniru dan menauladani tingkah-laku dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Kami sangat setuju dengan pendapat itu dan memang seharusnya seperti itu, tapi kami juga akan tetap melaksanakan peringatan dan perayaan Maulud Nabi SAW seperti yang telah kami lakukan selama ini.

Selamat Memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW. Allahumma Shollialaa Sayyidina Muhammad....

Salam Pecel...!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun