Mohon tunggu...
Ainul Sabila
Ainul Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak dan kepribadian saya kadang introvert dan kadang ekstrovert, saya suka makanan yang manis-manis tetapi saya tidak suka makanan yang terlalu manis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori attachment yang di kemukakan oleh mary ainsworth & jonh bowlby

19 Januari 2025   00:08 Diperbarui: 18 Januari 2025   23:07 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa itu Teori Keterikatan? Definisi & Latar Belakang

Teori keterikatan menjelaskan bagaimana ikatan emosional terbentuk antara individu, terutama antara seorang anak dan pengasuh utamanya (Salcuni, 2015).

Berasal dari karya psikolog Inggris John Bowlby (1969), hal ini didasarkan pada premis bahwa kualitas hubungan awal kita dengan pengasuh memiliki dampak signifikan pada perkembangan kita sebagai manusia.

Pemikirannya adalah bahwa manusia diprogram secara biologis untuk membentuk keterikatan untuk bertahan hidup, dan bahwa kualitas keterikatan ini memengaruhi perkembangan dan pengalaman hidup serta hubungan kita sepanjang hidup kita (Bowlby, 1979).

Inti dari teori keterikatan adalah gagasan bahwa anak-anak akan menghubungi pengasuh selama masa-masa sulit atau ketidakpastian (Bowlby, 1979; Harlow, 2019). Hubungan emosional yang dibangun selama interaksi ini membentuk dasar keterikatan yang aman atau tidak aman. Saat seorang anak tumbuh, ikatan ini memengaruhi cara mereka menjalani hubungan di masa depan dan mengatasi stres.

Keterikatan emosional

Keterikatan emosional mengacu pada ikatan emosional mendalam yang kita bentuk untuk memberikan rasa aman dan nyaman (Cooke et al., 2019). Hal ini memengaruhi kualitas hidup dan kesejahteraan kita sepanjang hidup (Consedine & Magai, 2003).

Keterikatan yang aman umumnya dikaitkan dengan kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih tinggi, sedangkan keterikatan yang tidak aman dikaitkan dengan kualitas hidup yang lebih buruk dan berbagai tantangan kesehatan mental (Mikulincer & Shaver, 2012).

Teori Keterikatan Bowlby

Bowlby (1979) mengembangkan gagasan ini untuk mengembangkan teorinya tentang keterikatan, dengan menyatakan bahwa anak-anak dilahirkan dengan dorongan bawaan untuk menjalin ikatan dengan pengasuh untuk memastikan kelangsungan hidup. Ia menyatakan bahwa perilaku keterikatan anak-anak — menangis, menempel, dan mengikuti — merupakan cara untuk menjaga kedekatan dengan pengasuh.

Bowlby (1969, 2018) memperkenalkan konsep “basis aman”, di mana seorang anak menggunakan pengasuhnya sebagai titik aman yang stabil untuk menjelajahi dunia. Anak tersebut memperoleh kepercayaan diri dalam menjelajahi lingkungannya saat mereka merasa aman dalam keterikatan dengan pengasuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun