Mohon tunggu...
Ainul Sabila
Ainul Sabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak dan kepribadian saya kadang introvert dan kadang ekstrovert, saya suka makanan yang manis-manis tetapi saya tidak suka makanan yang terlalu manis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Psikosocial Erik Erikson dalam Perkembangan Remaja

23 Oktober 2024   13:17 Diperbarui: 23 Oktober 2024   13:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penerapan Teori Psikosocial Erik Erikson dalam Perkembangan Remaja

Perkembangan remaja merupakan fase krusial dalam kehidupan seseorang, di mana individu mulai mencari dan membangun identitas diri. Teori psikosocial yang dikemukakan oleh Erik Erikson menawarkan kerangka kerja yang mendalam untuk memahami proses ini. 

Erikson mengemukakan bahwa perkembangan manusia terjadi dalam delapan tahap, di mana setiap tahap berfokus pada konflik psikosocial yang harus diselesaikan. Dalam konteks remaja, tahap kelima, yaitu "Identitas vs. Kebingungan Identitas," menjadi pusat perhatian.

Tahap Identitas vs. Kebingungan Identitas

Remaja berada pada usia sekitar 12 hingga 18 tahun, di mana mereka mulai mengidentifikasi siapa mereka dan apa yang mereka inginkan dalam hidup. Pada tahap ini, remaja berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang diri mereka, seperti nilai-nilai, keyakinan, dan tujuan hidup. Keberhasilan dalam menyelesaikan konflik ini akan menghasilkan identitas yang kuat, sedangkan kegagalan dapat mengakibatkan kebingungan identitas.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Identitas

1. Pengaruh Keluarga: Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan identitas remaja. Dukungan emosional dan komunikasi terbuka dapat membantu remaja memahami diri mereka dengan lebih baik.

2. Lingkungan Sosial: Teman sebaya dan lingkungan sosial lainnya juga berkontribusi besar. Interaksi dengan teman sebaya sering kali menjadi tempat di mana remaja mengeksplorasi berbagai identitas.

3. Budaya dan Nilai-nilai Sosial: Faktor budaya dan nilai-nilai yang dianut masyarakat juga memengaruhi cara remaja membangun identitas mereka. Mereka sering kali berusaha menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku sambil tetap mencari jati diri.

Tantangan dalam Membangun Identitas

Remaja menghadapi berbagai tantangan dalam proses ini, termasuk tekanan dari teman sebaya, ekspektasi keluarga, dan pergeseran nilai-nilai sosial. Kecemasan dan ketidakpastian sering kali muncul, yang dapat mengarah pada perilaku yang tidak sehat jika tidak ditangani dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun