Mohon tunggu...
Ainul Mutmainnah
Ainul Mutmainnah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di dalam Media Kita Harus Menjadi Khalayak Aktif, Kenapa?

5 Januari 2023   14:02 Diperbarui: 5 Januari 2023   14:34 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori yang mengkaji khalayak aktif ialah uses and gratification, lahir sebagai respon terhadap teori jarum hipodermik. Khalayak dianggap secara aktif mengguunakan media untuk memenuhi kebutuhannya, uses and gratification tidak membahas bagaimana media mempengaruhi khalayak tetapi lebih kepada bagaimana media memenuhi kebutuhan khalayak.

Teori ini memberikan alternatif dalam memandang antara isi media dengan khalayaknya. Khalayak aktif akan mencari informasi dengan tujuan yang beragam, dan lebih memperhatikan konten yang disuguhkan media kemudian akan memilih media dan program yang sesuai. Intinya, khalayak dianggap aktif karena lebih selektif dalam memastikan dan memilih informasi apa yang dapat memenuhi tujuannya dan memuaskan kebutuhannya.

Khalayak aktif dapat kita simpulkan, yang pertama, penonton dipahami sebagai produsen yang aktif dan berpengetahuan yang berarti bukan sebagai produk dari "teks terstruktur". Yang kedua, penonton perlu memahami konteks dalam teks yang mereka baca, baik dari segi konstruksi makna, maupun rutinitas kehidupan sehari - hari, dan yang terakhir, penonton mampu membedakan antara fiksi dan kenyataan, bahkan mereka secara aktif bermain dengan batas batas.

Kebebasan berekspresi di media-termasuk dunia digital adalah hak setiap orang. Kebebasan itu mencakup aktivitas mencari, menerima, dan menyebarkan informasi serta gagasan dalam bentuk apa pun, dengan cara apa pun. Terkadang khalayak dalam penyampaian yang mereka alami atau sekedar berbagi dapat merugikan pihak yang bersangkutan secara tidak langsung. 

Masih banyak khalayak yang kurang "penyaringan" dalam penggunaan kata dan kalimat dalam penyampaian di media sosial, hal ini dapat berubah menjadi yang dampak negative di media sosial. Penyampaian di media dapat berupa suatu keterangan dalam sebuah status ataupun dalam berkomentar. Dibalik sebuah dampak negative di dunia media, adapun dampak negative yang ditimbulkan dalam berbagi di dunia sosmed. Dalam penggunaan media sosial dibutuhkan edukasi untuk memilah kata yang pantas untuk disampaikan oleh netizen.

Dari pemaparan di atas, lantas mengapa kita penting menjadi khalayak aktif di media? Tentu sangatlah penting karena, menjadi bijak dalam bermedia sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan media sosial dan juga tidak merugikan bagi orang lain maupun diri sendiri. Dengan memperhatikan dan menjaga lingkungan di media, maka khalayak di Indonesia diharapkan makin optimal dalam penggunaan media sosial dan menjaga lingkungan media sosial yang memiliki pengaruh cukup besar untuk tiap orang.

Nah ada beberapa tips atau kiat -- kiat agar menjadi khalayak aktif di media, yang pertama, perhatikan berita yang disampaikan di media, apakah itu merupakan berita yang akurat atau hoax. Berita-berita yang disampaikan, jika akurat terkadang tidak dipublish oleh beberapa media lainnya. 

Kedua, ketika memberikan komentar, saran, kritik dan juga membagikan beritanya, gunakan tata bahasa yang baik dan sopan, tanpa ada kalimat yang mengandung SARA, ataupun menyinggung pihak lainnya. Karena dalam penggunaan internet di Indonesia ada beberapa peraturan untuk para penggunanya. Selanjutnya, menjadi kritis saat menerima berita, agar masyarakat tidak mudah "terprovokasi" oleh berita atau konten media yang negatif dan dapat memilah. Terakhir, pergunakan media selayaknya dengan memenuhi etika dan norma yang berlaku.

Perlu dikuatkan sekali lagi, bahwa pada dasar dalam sosiologi komunikasi tidak bisa lepas dari yang namanya masyarakat atau khalayak ini, dan baik buruknya sebuah khalayak dapat dinilai dari apa yang sudah di rasakan oleh khalayak tersebut, kita tidak bisa menyalahkan atau membenarkan sebuah khalayak, karena benar atau salah nya sebuah khalayak itu masih sangat tabu untuk di nilai secara umum. Pergunakanlah media secara bijak, karena jejak digital sangat mudah ditelusuri. Jadilah khalayak aktif yang tidak merugikan orang lain dan mampu memberi manfaat bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun