Mohon tunggu...
Ainul Mardhiah
Ainul Mardhiah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa | Suka Menulis | Suka Membaca | Suka Berteman | Aktivis Lingkungan | Cinta Damai :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan itu Kedamaian

28 Mei 2013   16:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:53 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak habis pikir..

bisa-bisanya mereka memaki gerimis pagi

bisa-bisanya mereka mencaci hujan siang hari

bisa-bisanya mereka menggunjing mentari yang tersembunyi

tidakkah mereka rasakan gerimis?

teteskan kesejukan di tiap titik air yang jatuh

dan tidakkah mereka mendengar hujan?

melodinya nyanyikan lagu seiring ritme suasana hati

atau tidakkah mereka perhatikan air langit?

tidak akan jatuh setetes air pun kecuali itu sesuai perintah Rabbnya

tak ada yang salah dengan hujan

yang salah itu pengeksplorasi hutan yang berlebihan

tak ada yang salah dengan gerimis

yang salah itu pendosa nyata dengan senyum manis

tak ada yang salah dengan banjir

yang salah itu manusia yang kikir

nikmati hujan

syukuri pemberian Tuhan

bersihkan hati

cari ampunan sang pemilik Bumi dan seisinya ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun