1. Apa itu Epistemologi?
Epistemologi ialah suatu teori pengetahuan (Theory of knowledge) yang artinya sebuah usaha secara sadar baik dalam proses atau penarikan kesimpulan mengenai suatu kebenaran dalam sesuatu hal.
2. Bagaimana cara kerjanya?
Cara kerja epistemologi ialah dengan mempertanyakan segala sesuatu tentang apa yang kita yakini, sehingga terdapat objek kajiannya, tampak dari jenis pertanyaan yang diajukan dan upaya jawaban yang diberikan. Pertanyaan yg dimaksudkan ialah seperti: pengetahuan itu apa? Batas-batas ruang lingkupnya seperti apa?
Dan Filsafat berusaha menjawab pertanyaan secara kritis yang pertanyaannya bersifat umum, menyeluruh, dan mendasar.
3. Macam-macam Epistemologi?
Macam-macamnya ialah sebagai berikut:
- Epistemologi metafisis ialah gejala pengetahuan dengan bertitik tolak dari pengandaian matafisik yang tertentu.
- Epistemologi skeptis ialah strategi awal untuk meragukan sesuatu hal dengan maksud agar mencapai suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan lagi.
- Epistemologi kritis ialah gejala pengetahuan yang bersumber dari asumsi, prosedur dan kesimpulan pemikiran akal sehat, kesimpulan pemikiran ilmiah sebagaimana yang kita temukan pada kehidupan, lalu kita coba tanggapi secara kritis.
4. Mengapa Epistemologi perlu dipelajari?
Karena dapat sangat membantu, Epistemologi berfungsi sebagai menganalisis secara kritis prosedur yang sudah ditempuh ilmu pengetahuan dalam bentuk pengetahuan itu sendiri. Epistemologi ini juga dapat mengarahkan seseorang untuk mengkritik pemikiran orang lain dan pemikirannya sendiri sehingga perkembangan ilmu pengetahuan relatif mudah dicapai, bila memperkuat penguasaannya.
5. Perbedaan antara pengetahuan dan kebijaksanaan
Pengetahuan ialah hasil tau nya manusia terhadap sesuatu ataupun segala perbuatan manusia guna memahami suatu objek tertentu. Sedangkan kebijaksanaan ialah bukan teori tetapi praksis. Seseorang harus mampu memahami perbedaan, Karna walau bagaimanapun pengetahuan hanya bahan mentah pikiran adalah sebagai alatnya dan hasil bisa sebagai kebijaksanaanya. Menjadi bijaksana tidak harus menjadi seorang ahli pengetahuan tetapi ada tidaknya visi integratif yang mempersatukan aspek pengalaman dan pengetahuan menjadi bermakna bagi manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H