Setelah dilakukan pemisahan antara daun dan batang kemudian dicuci di air yang mengalir sampai bersih diharapkan agar tidak ada kotoran yang menempel pada daun bayam. Pembersihan dilakukan oleh anak-anak panti dan ada beberapa yang membantu mempersiapkan alat dan bahan untuk pembuatan adonan yang digunakan  untuk membaluri daun bayam.
Penggorengan keripik bayam merah dilakukan di dapur panti asuhan laki-laki, pembuatan ini awalnya dicontohkan terlebih dahulu kemudian mereka mulai mencoba sendiri sampai dengan selesai. Kegiatan penggorengan selesai dilanjut meniriskan keripik sampai dingin agar pada waktu pengemasan tidak menguap yang mengakibatkan keripik menjadi lembek.Â
Setalah penirisan selesai semua berkerja sama memasukkan keripik kedalam kemasan yang kemudian di temple stiker yang memiliki nama "boyam krips". Proses mulai dari pembersihan, penggorengan sampai dengan pengemasan ini selanjutnya dilakukan penjualan/pemasaran melalui media social dan offline, penjualan keripik bayam "boyam krips" pertama dilakukan secara offline disekitar lingkungan panti ludes terjual semua.Â
Pembeli "boyam krips" tidak hanya dikalangan orang tua namun juga anak kecil sangat suka dengan rasanya.Penjualan menggunakan media social yakni melalui Whatsapp salah satu anak panti dengan system penjualan secara PO karena menyesuaikan jadwal mereka disela luang sekolah dan kegiatan panti.
Pembuatan keripik bayam ini diharapkan mereka mempunyai wawasan dalam pembuatan sebuah usaha dimulai dari pengolahan keripik bayam yang baik dan benar dengan resep yang sudah diberikan oleh Anggota PMM kelompok 94 , pengemasan yang unik mulai dari bahan kemasan dengan pelabelan dan pemasaran yang sesuai dengan target baik usia ataupun lingkungan agar tidak salah sasaran.Â
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh pemilik panti karena pengetahuan ini dapat menjadikan anak panti Asiddiqqi Ays-Syuhadaa setelah keluar dari panti mampu mempunyai jiwa berwirausaha yang baik dan percaya diri dalam memulai usaha mulai dari kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H