Mohon tunggu...
ainsya rakhmidianty
ainsya rakhmidianty Mohon Tunggu... Lainnya - Pengagum malam

Teruslah mencari ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jangan Kau Puja Senja

5 September 2019   18:10 Diperbarui: 5 September 2019   18:17 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku tak pernah berhenti mengaguminya. Bahkan aku selalu menunggunya, menunggu kala senja berganti. Aku tidak suka dengan senja yang selalu marah. Hingga timbul urat jingganya itu. Ia tidak sepenuhnya salah, tapi kau tahu? Senja adalah harapan semu. Ia tidak memberikanmu cahaya atau kegelapan yang pasti.

Aku tahu mungkin kau menertawakanku, namun begitulah aku melihatnya. Kau bilang kau menyukai senja, pada kenyataannya kau hanya dipermainkan. Seperti asa yang selalu kau kejar tanpa tahu kapan akan kau gapai. Seperti kaki yang terus berlari tanpa tahu sudah sejauh apa menempuh jarak.

Yaa.. itulah senja. Senja yang kau puja hanyalah harapan semu. Kau tidak akan bisa berharap pada senja. Ia hanya mempermainkanmu. Tapi tak apa, itu hidupmu. Aku sudah memperingati. Aku hanya berharap kau segera menggapai mimpimu yang selalu kau gantung bersama bintang di langit malam. Dan ketika pagi menyinari kau bergegas berlari kembali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun