Mohon tunggu...
Ainnun Dannis Kusuma Wardani
Ainnun Dannis Kusuma Wardani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Dapat bekerjasam dengan tim, konsisten, tepat waktu, bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adaptasi dan Tranformasi: Perubahan Ekonomi UMKM di Era Pandemi Covid-19

2 Oktober 2024   19:07 Diperbarui: 2 Oktober 2024   19:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Stimulus UMKM di Tengah Badai Corona/Istock

Pada awal tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan coronavirus (COVID-19) sebagai pandemi. Pandemi ini telah menjerumuskan dunia ke dalam krisis yang berlangsung sepanjang tahun 2020 dan masih berlanjut hingga kini. Sampai awal 2022, jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 318 juta, dengan lebih dari 5 juta kematian (WHO, 2022). Krisis yang disebabkan oleh pandemi ini telah menimbulkan dampak negatif dan ketidakpastian jangka panjang terhadap kondisi sosial dan ekonomi di berbagai negara.

Kebijakan terkait aktivitas sosial dan ekonomi yang diterapkan di Indonesia melalui program Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia terutama para Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini, yang bertujuan untuk membatasi penyebaran COVID-19, menciptakan tekanan yang cukup besar pada berbagai sektor ekonomi, mengakibatkan penurunan aktivitas bisnis, serta mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Dalam konteks ini, banyak usaha kecil dan menengah yang mengalami kesulitan, dan berbagai tantangan ekonomi lainnya muncul sebagai akibat dari pembatasan yang diterapkan.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu kontributor utama terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, sehingga keberadaannya sangat vital. Namun, di tengah pandemi COVID-19, UMKM juga mengalami dampak yang signifikan dengan ditandai penurunan tajam penjualan, jumlah produksi, dah pendapatan. Dalam menghadapi tantangan ini, UMKM harus segera beradaptasi dengan kondisi yang berubah. Sehingga diperlukan keberlanjutan melalui penerapan strategi transformasi digital. Berdasarkan data BPS pada September 2020, hanya 45% pelaku UKM yang mampu bertahan selama tiga bulan pertama pandemi, sedangkan sisanya tidak dapat bertahan. Untuk itu, dalam rangka pengembangan UMKM berbasis digital, salah satu langkah yang diambil oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) adalah melibatkan inovator muda dalam mendukung program digitalisasi UMKM melalui inisiatif Pahlawan Digital UMKM. Program ini bertujuan untuk memastikan para pelaku UMKM tetap dapat bertahan selama pandemi dengan memanfaatkan ekosistem digital guna meningkatkan penjualan. Digitalisasi membuka kesempatan bagi UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi agar dapat bertahan, pulih, serta berkembang lebih pesat. Selain itu, penting bagi UMKM untuk melakukan diferensiasi produk agar dapat menarik perhatian konsumen dengan cara yang unik dan inovatif. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan UMKM dapat menemukan cara baru untuk bertahan dan bahkan berkembang meskipun berada dalam situasi yang sulit selama pandemi ini.

Kesimpulannya, pandemi COVID-19 yang dimulai pada awal 2020 telah membawa krisis global yang berdampak signifikan pada kondisi sosial dan ekonomi, termasuk di Indonesia. Kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran virus memberikan tekanan besar terhadap berbagai sektor, terutama UMKM yang merupakan kontributor penting bagi perekonomian Indonesia. Banyak UMKM mengalami penurunan penjualan, produksi, dan pendapatan, sehingga memerlukan adaptasi melalui transformasi digital. Program digitalisasi yang dipromosikan oleh pemerintah, seperti inisiatif Pahlawan Digital UMKM, bertujuan untuk membantu UMKM bertahan dan berkembang di tengah krisis ini. Dengan inovasi, digitalisasi, dan diferensiasi produk, UMKM diharapkan dapat terus beroperasi dan menemukan peluang baru untuk bangkit dari dampak pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun