Mohon tunggu...
Alink Ahmad
Alink Ahmad Mohon Tunggu... -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi dan Analisis Pemilu 2014

9 Januari 2014   18:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tahun 2014 adalah tahun yang kerapkali disebut sebagai tahun politik, dimana tahun ini kita akan melaksanakan pesta demokrasi dalam memilih para wakil rakyat maupun Pemimpin Negara ini (Calon Presiden).
Terlepas dari semua hal yang ada, saya pikir tahun ini adalah tahun yang sangat menentukan bagi perkembangan bangsa ini ke depan. Dimana saat ini bisa kita katakan demokrasi negeri ini sedang sakit, dan mengalamai kualitas penurunan dalam tata cara berpolitik. bahkan sampai hari ini saja melalui tayangan-tayangan televisi swasta maupun Nasional kita selalu disajikan tayangan bodoh Politik ala kader-kader Partai Politik yang ada. Dimana tayangan-tayangan saling mencaci menghina dan memaki selalu timbul di dalam komentar para politisi negeri ini (lumrah).

Sedikit analisis dan pembahasan kali ini saya akan mencoba memberikan sedikit gambaran saja, dimana Pemilu 2014 nanti bahwa PDI-P dan Partai Golkar akan mendominasi dalam pesta demokrasi 2014. Mengapa demikian? “PDI-P dan Partai Golkar dinilai sangat konsisten dalam memperjuangkan hak-hak politik kaum Ploretar (Kaum Miskin, Buruh, Dan Tani) dimana perilaku kedua partai tersebut cenderung mengakomodir dan mengaspirasikan suara-suara rakyat. Kasus korupsi Bank Century misalnya selalu mendapat perlawanan yang cukup sengit dari wakil Golkar yaitu Bambang Soesatyo yang selalu lantang menyuarakan agar kasus tersebut dibuka secara terang benderang.

Sikap Bambang ini hanyalah sebuah contoh kecil yang disuarakan oleh Partai Golkar, dimana baru-baru ini Fraksi Partai Golkar dengan tegas dan menolak kenaikan harga gas elpiji 12kg, bahkan hal tersebut kerapkali disuarakan oleh para wakil-wakil Partai Golkar di Senayan.

Sementara itu dalam pidatonya Calon Presiden dari Parta Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengintruksikan kader-Kadernya untuk selalu fokus dan tidak boleh melakukan tindakan-tindakan dan sikap-sikap yang kontraproduktif yang dapat mengganggu atau memecah konsentrasi dalam meraih target kemenangan pada Pemilu 2014,” kata ARB, panggilan akrab Aburizal Bakrie, pada penutupan Rapat Pimpinan Nasional V Partai Golkar, di Jakarta, Sabtu malam 23 November 2013.

ARB mengatakan, waktu yang dimiliki Partai Golkar sangat pendek dan karenanya harus digunakan sebaik-baiknya. Ia pun memerintahkan seluruh kader Golkar untuk memanfaatkan seluruh waktu yang ada guna merebut simpati rakyat.

Kedepan langkah-langkah yang harus di ambil oleh Partai Golkar dapat Melalui strategi “one united campaign” yang menyatukan strategi pemenangan pileg sekaligus pilpres, elektabilitas ARB diharapkan bisa terdongkrak signifikan alias melambung tak terkira. Idealnya, caleg-caleg Golkar akan menjadi ujung tombak pelejitan elektabilitas ARB. Selain berkampanye untuk kemenangan masing-masing, mereka juga menyiarkan kehebatan capresnya.

Kalau efektif dan mengena, terjadilah “multiplier effect” alias efek pelipatgandaan popularitas sekaligus elektabilitas ARB. Hal demikian barangkali akan efektif kalau kondisinya “cateris paribus”, ada asumsiasumsi tetap yang tidak bergeser- geser. Tetapi, dalam politik, semua serbadinamis atau dalam istilah bahasa Jawa “owah gingsir”.

“Kita harus memimpin dalam opini, menjadi pelopor dan contoh dalam berpolitik yang berkualitas dan demokratis. Kita harus benar-benar berada di tengah-tengah rakyat dan senantiasa merasakan denyut nadi rakyat, aspirasi rakyat, dan memenangkan hati rakyat,” ujar ARB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun