Mohon tunggu...
Alink Ahmad
Alink Ahmad Mohon Tunggu... -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Piye Kabare! Penake Zamanku To...

8 Januari 2014   13:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini kita kerpakali melihat stiker maupun spanduk dengan tulisan seperti judul di atas ini, dan hal itu sedikit membuka lembaran sejarah bangsa ini sebelumnya dimana kita di pimpin oleh Presiden Kedua Republik Indonesia Bpk. Soeharto selama 33 tahun.

Meskipun demikian, kita semua berpikir tentang apa pesan dari stiker-stiker yang selalu terpampang dibanyak jalan maupun kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.

Kala itu memang kita di pimpin oleh Bpk Soeharto, dimana beliau berasal dari Partai Golkar. Meskipun saat itu banyak kalangan yang menganggap bahwa gaya kepemimpinan yang ada cenderung represif dengan pola up down, tidak demokratis dan tidak bisa berekspresi dalam segala bentuk jalannya roda Pemerintahan.

Dimana kala itu kita terbelenggu dengan sikap dan metodologi otoritarian, akan tetapi saya mencoba untuk mencermati dan membandingkan zaman tersebut denga zaman pasca reformasi saat ini, dimana di era demokrasi kita sudah dapat dengan sebebas-bebasnya melakukan apa yang harusnya kita lakukan dalam mengisi peran kita sebagai warga Negara.

Saatnya bebas berbicara, mengemukakan pendapat dan berargumen dapat kita lakukan dan sampaikan ke pihak manapun juga, akan tetapi saat ini dari segi moral bangsa kita mengalami kemunduran yang cukup signifikan ketika hari ini kita dihadapkan oleh perilaku-perilaku yang diluar nalar kita sebagai manusia yang berjiwa humanis, dimana terdapat banyak perbuatan tercela bahkan lebih jahat dari kejahatan perang sekalipun, dimana era yang ada saat ini cenderung menampilkan kekerasan yang tidak mendidik di setiap media massa yang ada.

Tontonan dimana para politisi mengadu argument dengan gaya dan nada bicara yang tidak bermoral dan santun, tayangan-tayangan sinetron yang tidak memberikan efek mendidik, bahkan banyak lagi perilaku kekerasan yang setiap saat disajikan dan menjadi hal lumrah dalam konsumsi public saat ini.

Jujur, kami rindu dengan apa yang ada pada Zaman Pak Harto, tapi kami tidak rindu dengan system kepemerintahannya, batasi tayangan tidak mendidikdan turunkan harga BBM.

Kami berharap bias kembali ke kehidupan zaman tersebut meskipun kami harus dipimpin oleh Partai Golkar sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun