Apa sih arti mantan menurut kamu?
Apa seseorang yang harus dijauhi atau hanya sekedar kenangan indah yang sekarang sudah tak indah?
Banyak penyebab istilah mantan ini muncul, penyebab pastinya adalah istilah pacaran. Kenapa istilah pacaran? Ya karena jika seseorang pacaran lalu putus, jadilah mantan. Tapi nggak semua istilah mantan berakhir dengan istilah mantan kok, ada juga yang meneruskan ke jenjang berikutnya.
Mantan juga banyak jenisnya nih dari yang terbaik sampai terburuk, atau kalau mau ditambahkan mantan teralay juga boleh. Tergantung factor keburuntungan kamu aja dapet yang mana. Hehe
“ya memang cinta tidak hanya dapat dinilai dari apa yang tampak” agak aneh nggak sih kalimat ini menurut kalian? Apalagi dibaca dijaman kayak sekarang gini. Status sosial dan status dompet itu dinilai banget sekarang, banyak yang bilang kalau kamu punya banyak uang pasti banyak yang mendekat. Wah kasian amat tuh orang dideketin orang-orang yang nggak tulus gitu. Atau mungkin kalimatnya berubah “ tak ada uang maka tak sayang” ih ngeri banget nih kalimat, tapi pasti masih banyaklah orang yang baik dan yang buruk cepet-cepet tobatlah ya hahaha
oke deh yuk sekarang kita bahas gimana sih istilah mantan ini bisa muncul:
1.Tidak cocok lagi/ bosan
Biasanya faktor penyebabnya adalah komunikasi yang kurang dan yang gitu-gitu aja gaya romantisnya.
2.Kanko (kantong kosong)
Alias pacarnya kere! Haha ini hanya alasan yang dipakai orang-orang konyol. Mau pacaran sama orangnya atau mau pacaran sama uangnya sih
3.Muje (muka jelek)
Helooo muka bisa dipercantik atau diperganteng kali, liat tuh hatinya tau.
4.Sukuh (suka selingkuh)
Jauh-jauh nih orang yang begini dari kehidupan, dikasih hati malah minta jantung.
Sebenarnya masih banyak lagi penyebabnya, pokoknya pinter-pinternyari pasanganlah ya apalagi pasangan hidup.
Terimakasih sudah membaca J
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI