Mohon tunggu...
aininzakiroh
aininzakiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konsep Hutang dan Ekuitas

4 Januari 2025   12:14 Diperbarui: 4 Januari 2025   12:18 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Konsep hutang dan ekuitas merupakan kategori utama dalam struktur pembiayaan perusahaan yang memiliki implikasi signifikan terhadap kinerja keuangan dan strategi pertumbuhan. Hutang mencakup pinjaman bank, obligasi, dan instrumen utang lainnya, memberikan perusahaan akses cepat terhadap modal yang diperlukan untuk ekspansi dan investasi, namun juga membawa risiko kewajiban pembayaran bunga dan pokok yang dapat membebani arus kas. Di sisi lain, ekuitas, yang terdiri dari modal yang disetor oleh pemegang saham dan laba ditahan, menawarkan keuntungan dalam bentuk kepemilikan dan potensi pembagian dividen, tetapi sering kali memerlukan pengorbanan kontrol manajerial dan pembagian keuntungan di masa depan. Dalam konteks ini, keputusan untuk menggunakan hutang atau ekuitas tidak hanya dipengaruhi oleh biaya modal tetapi juga oleh kondisi pasar, profil risiko perusahaan dan tujuan jangka panjang manajemen. Selain itu rasio hutang terhadap ekuitas menjadi indikator penting dalam menilai kesehatan finansial perusahaan, di mana proporsi yang seimbang dapat menciptakan sinergi yang optimal antara pertumbuhan dan stabilitas. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang karakteristik, keuntungan, dan risiko masing-masing sumber pembiayaan ini sangat penting bagi para pemangku kepentingan, termasuk investor, manajer, dan analis keuangan, dalam merumuskan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan finansial yang berkelanjutan.


PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Konsep hutang dan ekuitas merupakan dua pilar utama dalam struktur pembiayaan sebuah perusahaan, yang mencerminkan cara organisasi memperoleh sumber daya keuangan untuk beroperasi. Hutang (kewajiban) adalah jumlah uang yang harus dibayarkan bisnis kepada bisnis lain dalam bentuk pinjaman, obligasi atau utang lain yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu hal. Penggunaan utang memungkinkan bisnis untuk menggunakan dana tambahan tanpa harus memberikan semua informasi yang relevan tetapi dalam kasus lain, bisnis memiliki keinginan yang kuat untuk memenuhi kewajiban pembayaran sesuai dengan kebijakan mereka. Hutang sering menjdi sumber perhatian bagi perusahaan karena bunga yang dibayarkan cenderung berbeda dari pajak bahkan ketika meningkatkan proporsi utang yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kebangkrutan karena beban keuangan yang tinggi.
Sementara ekuitas merupakan modal yang disediakan oleh pemilik atau investor melalui penyertaan saham dalam perusahaan. Ekuitas memberikan hak kepemilikan kepada investor atas bagian dari aset dan keuntungan perusahaan. Keuntungan utama pembiayaan melalui ekuitas adalah tidak adanya kewajiban pembayaran bunga atau pelunasan modal karena dana yang diperoleh dari ekuitas bersifat permanen selama perusahaan beroperasi. Namun, pembiayaan melalui ekuitas juga memiliki konsekuensi, yakni adanya pengurangan kontrol oleh pemilik awal karena investor baru biasanya memiliki hak suara dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Keseimbangan antara hutang dan ekuitas dalam struktur modal perusahaan dikenal sebagai leverage yang menjadi salah satu aspek penting dalam manajemen keuangan. Pemilihan proporsi yang tepat antara hutang dan ekuitas bergantung pada berbagai faktor seperti profil risiko perusahaan, stabilitas pendapatan, biaya modal, serta kondisi pasar. Kombinasi yang optimal dapat membantu perusahaan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham, sekaligus menjaga likuiditas dan kelangsungan operasi dalam jangka panjang.
1.2. Rumusan Masalah
1.Apa definisi dan karakteristik utama dari hutang dan ekuitas?
2.Bagaimana peran masing-masing dalam pembiayaan perusahaan?
3.Apa keuntungan, kerugian, serta risiko yang terkait dengan penggunaan hutang dan ekuitas?
1.3. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian hutang dan ekuitas.
2. Menguraikan jenis-jenis dan karakteristik masing-masing.
3. Menganalisis perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam struktur modal perusahaan.
 
PEMBAHASAN
2.1 Hutang
2.1.1. Karakteristik Hutang
Menurut FASB dalam SFAC No. 6 Hutang didefinisikan sebagai berikut
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
Menurut IAI
Hutang (kewajiban) merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
2.1.2. Pengertian Hutang
2.1.2.1. Kewajiban sekarang
Kewajiban timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki tanggung jawab yang tidak dapat dihindari ntuk menyerahkan barang jasa. Objek hutang yang sebenarnya adalah kewajiban yang ada pada saat sekarang. Oleh karena itu, menurut Kam (1990: p.lll) definisi hutang yang lebih menunjukkan pada saat sekarang adalah kewajiban suatu unit usaha yang merupakan keharusan bagi unit usaha tersebut untuk menyerahkan aktiva/jasa pada pihak lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi di masa lalu.
Kewajiban dikelompokkan menjadi dua jenis, antara lain:
1) Kewajiban pada kreditor/hutang
2) Kewajiban kepada pemilik
Meskipun kedua pihak tersebut memiliki hak terhadap aktiva, namun keduanya memiliki hak yang berbeda. Kreditor memiliki hak untuk didahulukan pelunasannya dalam kasus likuidasi. Sedangkan untuk pemilik, hak atas aktiva hanya didasarkan pada sisa aktiva setelah kewajiban terhadap kreditor terpenuhi.
2.1.2.2. Hasil transaksi masa lalu
Transaksi masa lalu menunjukkan transaksi yang benar-benar telah terjadi schingga dapat digunakan untuk memastikan bahwa hanya kewajiban sckarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam neraca. Contoh: Pesanan Pembelian Pada saat pemesanan belum terjadi hutang, tetapi peristiwa masa lalu adalah pada saat penerimaan barang. Executory Contract pada dasarnya merupakan kontrak yang belum dijalankan olch kedua belah pihak. Contoh dari executory contract: Perjanjian Pembelian Jangka Panjang. Oleh karena itu tidak dapat dijadikan dasar untuk mengakui hutang.
2.1.3. Jenis-Jenis Hutang
Setiap kewajiban yang dimiliki oleh individu atau organisasi kepada pihak lain disebut sebagai utang. Utang jangka pendek dan jangka panjang adalah dua kategori utama utang dalam dunia keuangan yang dibedakan berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melunasinya. Klarifikasi ini membantu dalam pengelolaan keuangan dan menjamin bahwa ketersediaan uang untuk melunasi tenggat waktu bagi debitur dan kreditur. Berikut adalah masing-masing jenis utang:
2.1.3.1. Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan yang harus dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun atau dalam satu siklus operasi normal perusahaan, mana yang lebih panjang. Hutang jenis ini biasanya digunakan untuk kebutuhan operasional sehari-hari, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, atau pelunasan tagihan kepada pemasok. Contoh dari hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang bank jangka pendek, wesel bayar jangka pendek, dan kewajiban lain seperti pajak terutang atau biaya yang masih harus dibayar. Sifatnya yang jangka pendek menuntut manajemen keuangan yang cermat agar tidak terjadi likuiditas yang buruk. Hutang jangka pendek juga sering kali memiliki bunga yang lebih rendah dibandingkan hutang jangka panjang, namun risikonya tetap ada jika pengelolaan arus kas tidak dilakukan dengan baik.
2.1.3.2. Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun. Jenis hutang ini biasanya digunakan untuk pembiayaan proyek besar atau investasi yang membutuhkan dana dalam jumlah besar, seperti pembelian aset tetap (tanah, bangunan, atau mesin), pengembangan infrastruktur, atau ekspansi usaha. Contoh hutang jangka panjang termasuk obligasi, pinjaman hipotek, pinjaman bank jangka panjang, dan sejenisnya. Hutang jangka panjang memberikan fleksibilitas lebih dalam hal waktu pelunasan, tetapi sering kali disertai dengan bunga yang lebih tinggi dan persyaratan yang lebih ketat. Oleh karena itu, pengelolaan hutang jangka panjang memerlukan strategi keuangan yang matang untuk memastikan perusahaan tetap mampu membayar cicilan dan bunga tanpa mengganggu operasi bisnis.(Sunandar, 2023)
2.1.4. Peran Hutang dalam Pembiayaan Perusahaan
Hutang memainkan peran penting dalam pembiayaan perusahaan, baik sebagai sumber modal maupun sebagai alat manajemen risiko keuangan. Penelitian oleh Widyastuti (2023) menunjukkan bahwa utang memiliki dampak negatif terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan ROA dan ROE. Hal ini sejalan dengan Teori Pecking Order yang menyatakan bahwa perusahaan lebih memilih pendanaan internal dibandingkan utang, karena utang dapat menambah risiko finansial. Oleh karena itu, keputusan untuk mengandalkan hutang harus dipertimbangkan secara matang.
Selain itu, kebijakan hutang juga berperan dalam memoderasi hubungan antara kebijakan dividen dan nilai Perusahaan (Kebijakan et al., 2020). Meskipun penelitian ini tidak secara langsung membahas pembiayaan melalui utang, hasilnya menunjukkan bahwa kebijakan hutang dapat mempengaruhi bagaimana investor merespons strategi investasi dan dividen. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk merumuskan kebijakan hutang yang tepat agar dapat meningkatkan nilai pasar sekaligus menjaga stabilitas finansial.
2.2 Ekuitas
2.2.1. Pengertian Ekuitas
SFAC No. 6 mendefinisikan ekuitas sebagai "Hak sisa terhadap aktiva suatu entitas setelah dikurangi hutang" Dua Karakteristik Ekuitas:
1)Ekuitas sama dengan aktiva neto, yang selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang perusahaan
2)Ekuitas dapat bertambah atau berkurang karena kenaikan atau penurunan aktiva neto baik yang berasal dari sumber bukan pemilik (pendapatan dan biaya) maupun investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik.
2.2.2. Pengertian Ekuitas
Ekuitas, dalam konteks keuangan, merujuk pada nilai bersih suatu entitas setelah mengurangi total kewajiban. Ini mencerminkan hak pemilik atas aset perusahaan dan berfungsi sebagai indikator kesehatan keuangan (PPM SoM, 2023). Ekuitas merupakan hasil dari investasi pemilik serta akumulasi keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dalam hal ini, ekuitas tidak hanya mencakup kekayaan bersih tetapi juga berperan penting dalam keputusan pembiayaan dan strategi pertumbuhan perusahaan.
2.2.3. Jenis-Jenis Ekuitas
Ekuitas merupakan salah satu komponen penting dalam laporan keuangan yang mencerminkan klaim pemilik terhadap aset setelah kewajiban dilunasi. Jenis ekuitas yang utama antara lain:
2.2.3.1. Ekuitas Pemilik
Ekuitas pemilik, yang mencakup investasi awal dari pemilik dan keuntungan yang ditahan dalam perusahaan. Ekuitas ini menggambarkan kekayaan bersih pemilik, memberikan gambaran tentang seberapa besar nilai perusahaan bagi individu atau entitas tersebut. Ekuitas pemilik, atau owner's equity, merujuk pada hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas. Ini mencakup investasi awal yang dilakukan oleh pemilik serta akumulasi laba ditahan dari operasional bisnis.
2.2.3.2. Ekuitas Saham
Ekuitas saham atau shareholder's equity adalah bagian dari ekuitas yang berkaitan dengan kepemilikan saham dalam perusahaan. Ini termasuk modal yang diinvestasikan oleh para pemegang saham serta laba ditahan yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan.
2.2.4. Peran Ekuitas dalam Pembiayaan Perusahaan
Peran ekuitas dalam pembiayaan perusahaan sangat krusial, terutama dalam konteks menjaga kestabilan finansial dan mendorong pertumbuhan. Ekuitas, yang mencakup modal disetor dan laba ditahan, merupakan sumber dana yang berasal dari investasi pemilik atau pemegang saham. Dalam situasi di mana perusahaan menghadapi risiko tinggi atau berada pada tahap awal operasionalnya, ekuitas dapat menjadi pilihan utama untuk menghindari beban utang yang berlebihan. Hal ini penting karena terlalu banyak utang dapat menghambat pertumbuhan dan merugikan nilai aset perusahaan
Selain itu keberadaan ekuitas juga mencerminkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Semakin tinggi proporsi ekuitas dalam struktur modal, semakin kuat posisi finansial perusahaan di mata. Keberhasilan sebuah perusahaan sering kali diukur melalui Return on Equity (ROE) yang menunjukkan seberapa efektif manajemen dalam menghasilkan keuntungan dari setiap unit ekuitas yang dimiliki. Oleh karena itu, strategi pembiayaan yang seimbang antara utang dan ekuitas sangat diperlukan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
2.3 Perbandingan antara hutang dan ekuitas.
Perbandingan antara hutang dan ekuitas merupakan aspek penting dalam pengelolaan struktur modal perusahaan antara lain:
2.3.1. Keuntungan dan Kerugian Hutang
Hutang menawarkan keuntungan seperti biaya modal yang lebih rendah dan potensi penghematan pajak melalui bunga yang dapat dikurangkan. Namun, kerugiannya termasuk risiko kebangkrutan dan beban pembayaran bunga yang tetap (Singgih Herdiyanto, n.d.).Hutang adalah potensi manfaat pajak, di mana bunga hutang dapat dikurangkan dari pajak, sehingga mengurangi beban pajak yang harus dibayar. Selain itu, penggunaan hutang dapat memberikan disiplin manajerial, karena perusahaan diharuskan untuk menghasilkan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok.(Indriani et al., 2020)
Namun, ada juga kerugian signifikan yang terkait dengan penggunaan hutang. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat utang yang tinggi dapat menyebabkan penurunan profitabilitas perusahaan (Bisnis et al., n.d.). Selain itu, biaya agensi dan risiko kebangkrutan menjadi pertimbangan penting bagi pemilik perusahaan. Ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban utang dapat berujung pada konsekuensi serius bagi kelangsungan hidup bisnis. Oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk mempertimbangkan keseimbangan antara penggunaan utang dan dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.
2.3.2.Keuntungan dan Kerugian Ekuitas
Ekuitas, sebagai salah satu komponen penting dalam struktur modal perusahaan, memiliki keuntungan dan kerugian yang perlu dipertimbangkan. Salah satu keuntungan utama dari ekuitas adalah tidak adanya kewajiban pembayaran bunga seperti pada utang, yang memberikan fleksibilitas finansial bagi perusahaan. Dengan menggunakan ekuitas, perusahaan dapat menghindari risiko kebangkrutan yang seringkali disebabkan oleh beban utang yang tinggi (Klaudia et al., n.d.). Selain itu, ekuitas juga memungkinkan pemegang saham untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategis melalui hak suara mereka.
Namun, ada juga kerugian terkait dengan penggunaan ekuitas. Penelitian menunjukkan bahwa ekuitas dapat memiliki dampak negatif terhadap profitabilitas. Dalam konteks bank-bank Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penelitian menemukan bahwa meskipun liabilitas memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas, ekuitas tidak menunjukkan efek signifikan (Fahlevi et al., 2023). Hal ini mengindikasikan bahwa terlalu banyak bergantung pada ekuitas dapat membatasi potensi laba perusahaan dan menurunkan daya tarik investasi jika dibandingkan dengan penggunaan utang.
2.3.3.Studi Kasus Perusahaan yang Menggunakan Hutang dan Ekuitas
PT Campina Ice Cream Industry Tbk adalah perusahaan Indonesia yang bergerak dalam industri es krim. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1972 dan telah berkembang menjadi salah satu produsen es krim terbesar di Indonesia. PT Campina memiliki komitmen untuk menghasilkan produk es krim dengan kualitas tinggi dan menghadirkan beragam varian rasa yang sesuai dengan selera pasar Indonesia. PT Campina dapat memanfaatkan pinjaman dari bank atau kredit jangka pendek untuk membiayai ekspansi kapasitas produksi, membeli peralatan baru, atau memenuhi kebutuhan modal kerja sehari-hari, seperti pembelian bahan baku. Namun, penggunaan hutang ini membawa risiko tersendiri, karena perusahaan harus memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman sesuai jadwal yang telah ditentukan, yang dapat membebani arus kas perusahaan jika tidak dikelola dengan hati-hati.(1714534858.AR_Campina_2023, n.d.)
Di sisi lain, ekuitas menjadi sumber pendanaan yang penting bagi PT Campina untuk menjaga kestabilan finansial jangka panjang. Ekuitas ini berasal dari modal yang disetor oleh pemegang saham dan laba yang ditahan untuk mendanai berbagai kegiatan operasional tanpa perlu membayar bunga atau mengurangi kontrol perusahaan. Dengan memiliki ekuitas yang cukup, PT Campina dapat mengembangkan bisnisnya seperti meningkatkan kapasitas produksi tanpa menambah beban utang. Meskipun penggunaan ekuitas memberikan fleksibilitas lebih dalam pengelolaan keuangan dan mengurangi risiko finansial, namun perusahaan harus mempertimbangkan dampak terhadap pembagian kepemilikan saham. Penggunaan ekuitas yang berlebihan bisa mengurangi kontrol pemegang saham lama jika ada investasi dari pihak luar. Oleh karena itu, PT Campina perlu menjaga keseimbangan antara hutang dan ekuitas untuk memastikan pertumbuhan yang sehat sekaligus mengurangi risiko keuangan yang berlebihan. (PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY TBK, n.d.)
Keseimbangan antara hutang dan ekuitas yang meminimalkan biaya modal dan memaksimalkan nilai perusahaan. Campina, dengan rasio utang yang rendah, menunjukkan bahwa perusahaan lebih konservatif dalam pendekatan pendanaannya. Meskipun strategi ini mengurangi risiko keuangan, perusahaan mungkin kehilangan kesempatan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui penggunaan hutang yang bijaksana. Penggunaan hutang yang moderat dapat memberikan manfaat pajak melalui pengurangan beban bunga dan meningkatkan Return on Equity (ROE) jika digunakan untuk investasi yang produktif. Oleh karena itu, Campina perlu mempertimbangkan kembali struktur modalnya untuk memastikan bahwa kombinasi hutang dan ekuitas yang digunakan dapat mendukung pertumbuhan dan meningkatkan nilai perusahaan.(Moestopo, 2022)
2.3.4.Analisis Risiko dan imbal Hasil
Penggunaan hutang dalam struktur modal dapat meningkatkan risiko keuangan perusahaan. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) yang tinggi menunjukkan ketergantungan yang lebih besar pada pendanaan melalui hutang, yang dapat meningkatkan beban bunga dan risiko gagal bayar. Sebaliknya, DER yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan ekuitas sebagai sumber pendanaan, yang dapat mengurangi risiko keuangan. Menurut data yang tersedia, Campina memiliki rasio utang yang relatif rendah, yang berarti perusahaan lebih mengandalkan ekuitas dalam struktur modalnya. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor karena risiko keuangan yang lebih rendah. (Anisa Suci Rahayu et al., n.d.)
Dari imbal hasil, penggunaan ekuitas yang lebih besar dapat mengurangi beban bunga, sehingga laba bersih yang dihasilkan dapat lebih tinggi. Namun, dengan tidak memanfaatkan leverage dari hutang, potensi pengembalian bagi pemegang saham mungkin tidak semaksimal jika perusahaan menggunakan hutang secara optimal. Oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk menyeimbangkan antara penggunaan hutang dan ekuitas guna memaksimalkan imbal hasil bagi investor.(Lalu et al., 2024)
 
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan dan Saran
Hutang dan ekuitas merupakan dua komponen penting dalam struktur modal perusahaan yang memiliki karakteristik, keuntungan, dan kerugian masing-masing. Hutang dapat memberikan keuntungan berupa biaya modal yang lebih rendah dan potensi penghematan pajak, tetapi juga membawa risiko kebangkrutan dan beban pembayaran bunga yang tetap. Di sisi lain, ekuitas memberikan fleksibilitas finansial dan menghindari risiko kebangkrutan, tetapi dapat membatasi potensi laba dan daya tarik investasi jika terlalu bergantung pada ekuitas. Dalam perusahaan penggunaan kombinasi hutang dan ekuitas yang seimbang sangat penting untuk mencapai struktur modal yang optimal. Rasio utang yang rendah menunjukkan pendekatan konservatif dalam pendanaan, yang dapat mengurangi risiko keuangan tetapi juga berpotensi menghambat pertumbuhan dan nilai perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan kembali struktur modalnya untuk memastikan bahwa kombinasi hutang dan ekuitas yang digunakan dapat mendukung pertumbuhan dan meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk meningkatkan penggunaan hutang secara moderat, dengan tetap memperhatikan risiko yang mungkin timbul seperti beban bunga dan potensi kebangkrutan. Penggunaan hutang yang bijaksana dapat memberikan manfaat pajak dan meningkatkan Return on Equity (ROE) jika dialokasikan untuk investasi yang produktif. Selain itu, perusahaan harus melakukan evaluasi rutin terhadap struktur modalnya untuk memastikan bahwa kombinasi hutang dan ekuitas yang digunakan dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang dan meningkatkan nilai perusahaan. Manajemen juga perlu meningkatkan transparansi dan komunikasi dengan investor mengenai kebijakan pembiayaan yang diambil, sehingga dapat membangun kepercayaan dan menarik lebih banyak investasi. Dengan pendekatan yang hati-hati dan terencana, Campina dapat memaksimalkan imbal hasil bagi pemegang saham sambil menjaga stabilitas finansial yang diperlukan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
 
DAFTAR PUSTAKA
1714534858.AR_Campina_2023. (n.d.).
Anisa Suci Rahayu, N., Dwi Andayani, T., & Purwanto, T. (n.d.). ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, RASIO PROFITABILITAS, DAN RASIO AKTIVITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY, TBK. www.campina.co.id
Bisnis, I., Bekasi, M., Indra Tjahya, R., & Rosmila, K. (n.d.). PENGARUH HUTANG JANGKA PENDEK DAN HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN SUB SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. BALANCING Jurnal Akuntansi, 3(2), 2023.
Fahlevi, A. R., Adelia, C., Kusmayanti, D., Wulandari, N. K., Sekariesta, N., & Penulis, K. (2023). Pengaruh Liabilitas dan Ekuitas Terhadap Profitabilitas (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2019-2021). Jurnal Publikasi Ekonomi Dan Akuntansi (JUPEA), 3(3).
Indriani, N. A., Anggriani, S., & Eriswanto, E. (2020). PENGARUH HUTANG JANGKA PANJANG TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT KALBE FARMA, Tbk. Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 1(2). https://doi.org/10.37150/jimat.v1i2.984
Kebijakan, D., Terhadap, D., Perusahaan, N., Ayu, P. C., Putu, N., & Kusumawati, A. (2020). PERAN KEBIJAKAN HUTANG DALAM MEMODERASI HUBUNGAN INVESTMENT OPPORTUNITY SET. In Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis (Vol. 5, Issue 1). http://journal.undiknas.ac.id/index.php/akuntansi
Klaudia, S., Malangkucecwara-Malang, S., & Kesuma Negara Blitar, S. (n.d.). PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN EKUITAS PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND CONSTRUCTION YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Jurnal Pemikiran & Penelitian Ekonomi, 10, 2.
Lalu, *, Ihwandi, R., & Hidayat, R. S. (2024). PENGARUH HUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. 5.
Moestopo, U. (2022). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DAMPAK NEGATIF KEUANGAN Franky. Jurnal Ilmiah Manajemen, 8(1), 17--24.
PT CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY TBK. (n.d.).
Singgih Herdiyanto, W. (n.d.). PENGARUH STRUKTUR UTANG TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2013). http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Sunandar, H. (2023). MANAJEMEN EKUITAS DAN LIKUIDITAS PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA. In Hompage: journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/MONEY MONEY (Vol. 1, Issue 1).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun