Mohon tunggu...
Aini
Aini Mohon Tunggu... Seniman - Follow ig : @aininrh

Selamat datang di tulisan saya dan selamat membaca 😊

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membangun Karakter Positif Anak

24 November 2019   22:08 Diperbarui: 24 November 2019   22:29 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Hampir setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi positif dalam segala aspek termasuk tumbuh kembang anak.

Lalu apa yang di maksud dari membangun karakter positif anak usia dini? Jadi karakter anak ini dapat tumbuh melalui penganalisisan antara pikiran orang tua yang positif, otomatis orang tua dengan pemikiran positif akan menumbuhkan anak yang positif dan sedangkanlan orang tua yang  karakternya negative juga akan melahirkan pemikiran yang negative pula.

Mengapa harus orang tua yang menjadi patokan, karena dari orang tua lah mereka pertama kali belajar, kasarannya adalah ketika mereka mulai belajar tentang kehidupan, orang tua adalah pembelajar utama dalam melakukan kehidupan.

Namun tak sedikit pula khasus orang tua yang tak peduli tentang karakter ini mereka beranggapan jika karakter baik bisa muncul seiiring waktu tak usah ada usaha yang berati, namun apakah dengan begitu anak akan dapat dengan mudah untuk mengerti? Tidak kan?

Mereka akan sangat kesusahan dalam penerapan apa yang cocok untuk sebenarnya, baik jika si anak lebih condong ke positif lalu bagaimana jika anak condong ke negative ??

Jadi intinya anak memerlukan stimulus dan dukungan dari orangtua mengenai bagaimana seharusnya bertindak,berikut ini adalah beberapa cara untuk membangun karakter anak :

1. konsisten 

Perilaku yang mengajarkan anak menjadi karakter yang positif pertama adalah menjadi konsisten, jadi jika orangtua mengatakan ya tetap ya dan tidak tetap tidak, jangan sekali kali untuk berperilaku tidak konsisten ini akan membuat anak bingung dan merasa mana yang seharusnya mereka lakulan dan benar, contoh yang paling sering terjadi dari sikap konsisten ini adalah saat anak tidak boleh makan sambil nonton tv, jika memang itu yang diterapkan jangan sampai, pada waktu mendatang malah membolehkan ataupun membiarkan anak makan sambil menonton tv ini sangat salah ya para bunda. Dampak dari perilaku konsisten adalah mengajarkan anak menjadi sosok yang tangguh dan tak goyah dengan pendiriannya. 

2. Agama

Ini adalah kunci dari pengembangan karakter positif, karena dalam kehidupan agama adalah sebuah tiang yang harus tetap di junjung dengan adanya agama, hidup akan terasa ringan. Ajari anak dalam bergama bisa dengan mengenalkan siapa tuhanmu, siapa nabi mu dll sesuai dengan masing-masing agama yang di anut.

3. Kebiasaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun