Mohon tunggu...
Aini
Aini Mohon Tunggu... Seniman - Follow ig : @aininrh

Selamat datang di tulisan saya dan selamat membaca 😊

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orangtua adalah Role Model bagi Anak

28 September 2019   07:21 Diperbarui: 28 September 2019   07:47 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: laisureste.com

Jadilah pribadi yang baik agar esok dapat menjadi role model bagi anak anaknya kata kata ini sebenarnya sepele tapi banyak makna jika kita melakukanya.
Anak hakikatnya adah sosok yang suka meniru bukan hanya meniru dalam satu sisi saja namun semuanya. Atau segala hal Ada sebuah pepatah jika anak adalah peniru terhebat, mereka meniru apa yang dilihatnya tentu saja orangtua tak luput dari perhatiannya.

Karena orangtua adalah sosok panutan bagi mereka, pahlawan, sosok yang berarti, dari mulai mereka belum mengenal apapun sampai mengenal segalanya sudah terancang jika orangtua adalah sosok terhebat untuk menjadi panutan.

Jadilah orangtua yang baik meski kita tidak baik, agar terancang kehidupan yang baik pula nantinya, tak mau kan anak melakukan hal hal buruk yang dulu pernah kita lakukan misalnya, minum-minuman, merokok, atau lalai dalam ibdah tentu saja orang tua menginginkan anak menjadi yang baik meski dirinya tidak baik, bagaimana bisa jika kita menginginkan yang baik tetapi kitanya tidak merubah namun tetap meneruskan dan malah kebabalasan...hmmm sering banget terjadi ya.

Sebelum terlanjurr atau kebablasan tadi ada baiknya merubah meski itu sulit, merubah menjadi pribadi yang baik agar pantas menjadi panutan untuk anak-anaknya kelak

Saya tidak menyarankan jadilah orangtua yang perfect!!!!!!! No!!!!!!!! Tetapi jadilah orangtua yang selalu bahagia, memberi sinyal positif bagi sesama, intinya hidup tertata. Jadi bukan harus menjadi perfect tetapi berusaha menjadi baik. Karena saya tau tidak ada kesempurnaan di dunia ini, karena hakikatnya memang kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.

Memang setiap hari anak selalu bersama orangtuanya apalagi masa masa golden age dimana masa itu adalah masa dimana mereka menyerap segala hal yang didengar dan dilihat yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat hingga usia dewasa artinya masa kanak-kanak adalah penentu sifat mereka saat dewasa kelak dalam berbuat dan bersikap.

Jika berbicara tentang pemarah bagaimana jika kita adalah sosok yang pemarah?? Apakah anak akan menirunya karena susah sekali rasanya jika harus mengurungakn hal tersebut karena memang marah adalah manusiawi, mmm..... memang benar ya kawan marah itu manusiawiii tetapi sesuai dengan porsinya, kemudian jika tidak sesuai porsinya bagaimana?? Apakah anak juga akan melakukan hal tersebut?? Kan itu bukan sesuatu yang harus ditiru ?? 

Sudah jelas sekali jika orangtuanya sosok yang gampang marah anak jelas akan mencontoh hal tersebut dan menjadi seperti itu. Sebisa mungkin bukan hanya marah tetapi jadilah orangtua yang  tegas dan jangan memarahi anak sebelum tau sebab akibatnya. 

Karena dengan tegas tersebut mereka akan lebih memahami apa yang harus mereka perbuat bukan malah memarahi karena jika memrahai kita hanya membicarakan hal yang tidak penting dan sulit di mengerti anak kemudian, Jangan langsung asal semprot apalagii sesuatu yang jelas ada dasarnya. 

Jika mereka bisa berargumen pasti mereka memiliki sebab mengapa harus melakukan hal tersebut. Jadi cobalah untuk mengerti sebelum memarahai anak, apalagi setiap saat dan hari sangat tidak baik untuk perkembangan mereka. 

Yang paling di takutkan dari perlakuan amarah ini mereka melampiaskan hasrat untuk marah kepada teman atau pasangan hidupnya kelak karena seringnya kita memberikan nada tinggi, dan membuat mereka tidak bisa melawan padahal mereka memiliki hak sebagai anak disini, rasa ketidak adilan dan rasa ingin memberikan pernyataan tetapi tidak di dengar itu tadi akhirnya terjadilah balas dendam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun