Mohon tunggu...
Aini
Aini Mohon Tunggu... Seniman - Follow ig : @aininrh

Selamat datang di tulisan saya dan selamat membaca 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penyebab Bullying

11 April 2019   19:27 Diperbarui: 14 September 2019   10:28 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini saya akan membahas bullying yang terjadi pada anak-anak, pasti bukan hanya di indonesia saja bullying sendiri bisa terjadi bahkan di beberapa belahan dunia lain yang mungkin kasusnya jauh lebih berat lagi. Bullying ini sendiri seperti suatu yang sudah mendarah daging entah itu di suatu intansi  pendidikan, atau intansi lainnya. 

Jika kita bisa menelaah lagi banyak sekali kejadian-kejadian bullying entah si korban sampai bunuh diri, pindah dari sekolahnya, atau salah satu kasus beberapa hari lalu yang sedikit menggemparkan adalah kasus siswi smp di pontianak berinisial (AY) yang sampai di larikan ke rumah sakit karena luka lebam setelah di pukul temannya. Namun disini banyak sekali berita hoax yang bermunculan. 

Yang membuat para netizen bertambah kegeramnnya dan banyak sekali hasttag atau petisi suatu bentuk dukungan para netizen agar para pelaku dapat dihukum seadil-adilnya.

Terlepas dari kasus (AY) ini sebenarnya masih banyak sekali yang tidak terekspose dan mungkin saja lebih parah lagi lalu apa sebenarnya penyebab bullying ini?. Apakah bullying bisa kita hilangkan dan tepiskan berikut ini beberapa penyebab kenapa bisa terjadi bullying :

1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya.
Ternyata perhatian orang tua itu sangat penting bagi perkembangan anak, biasanya bagi anak yang kekurangan hal ini ia akan melampiaskan nya pada orang terdekat mereka entah itu di lingkungan rumahnya, atau di sekolah. 

Pelampiasan anak bermacam-macam dari hal positif seperti mereka memilih belajar dan menjadi juara kelas, mengembangkan keterampilan mereka seperti olahrga, namun ada juga yang melampiaskannya pada hal yang negatif seperti membuat keoonaran, berkelahi, menindas yang lemah (dst).

2. Pola asuh anak di rumah.
Memang benar sekali jika pola asuh pertama yang di pelajari anak adalah pola asuh yang ia dapatkan dari orang tuanya. Jadi jika orang tua menerapkan pola asuh yang tidak benar seperti suka membentak anak, mengajarkan anak dengan kata-kata kasar, bisa jadi mereka menerapkannya pada temannya karena mereka sendiri merasa apa yang di lakukan sudah benar.

3. Pernah jadi korban kekerasan.
Nah ini juga bisa berpengaruh terhadap psikis anak biasanya ia lebih memilih membalas apa yang dulu pernah dia alamai kepada orang lain.

4. Sering menonton adegan kekerasan.
Bagi anak adegan kekerasan sangatlah berbahaya mengapa bisa begitu? Karena kodratnya sendiri anak suka meniru apa yang mereka lihat. Jadi para orang tua tetap harus mengawasi dan mengedukasi anak.

Sebenarnya masih banyak lagi faktor-faktor penyebab terjadinya bullying entah dari faktor eksternal maupun internal. Tetapi yang jelas dan perlu di garis bawahi bahwa sebagai orang tua tetap harus mengawasi dan memberi edukasi apapun itu entah edukasi tentang hal yang sangat rumit sampai yang biasa sekalipun. Karena kita tak tau apa yang terjadi pada anak nantinya orang tua hanya perlu memberi bekal yang baik untuk anak.  Dan perilaku bullying adalah perilaku yang sangatlah tidak terpuji karena apa? 

Efek yang ditimbulkan bagi  korban yang terkena ini pasti sangatlah pedih dan tak tau apa yang nantinya akan terjadi pada si korban. Semoga tidak ada lagi korban-korban bullying dan jika mungkin kalian yang membaca artikel saya kali ini adalah para korban,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun