Umur keemasan pada anak adalah umur 1 tahun hingga umur 6 tahun mengapa bisa begitu? Pada rentan umur tersebut anak mampu merekam memori atau mampu menerima informasi lebih banyak, maka dari itu, banyak orang tua beromba-lomba menyekolahkan anak atau mencari informasi bagaimana cara mendidik anak dengan baik .
Lembaga -lembaga sekolah seperti TK ( taman kanak-kanak) yang bertaraf internasional sampai penitipan anak yang membentuk anak agar mereka mandiri telah banyak ditemukan, namun apa sudah cukup anak hanya diberi pengetahuan umum saja? Â Tentu saja jawabannya tidak, mengapa bisa begitu? Kita bisa mengibaratkan jika anak adalah sebuah kertas putih yang masih suci dan siyap dicoret-coret bagaimanapun nanti alurnya. Maksudnya adalah jika orang tua harus memberi anak dasar pendidikan agama bagi mereka, dan ternyata dasar agama bagi anak itu sangat penting karena mereka akan membawanya sampai esok bagimana yang benar dan bagaimana yang tidak benar untuk mereka.
Pembelajaran anak dalam agama bisa dimulai dari bagaimana cara berdoa saat mereka hendak makan, Â berdoa saat mereka hendak tidur, tata cara solat yang benar untuk anak dan lain sebagainya.
Agar anak tidak bosan mempelajari agama, guru harus bisa pandai dalam mengkreasikan contohnya adalah dengan bernyanyi, lirik-lirik yang semangat seperti tentang rukun islam, rukun iman, dan nyanyian dakwah Nabi Muhamad SAW.
Inti dari semuanya adalah jika anak-anak harus belajar dengan simbang maksudnya adalah mereka harus belajar tentang agama namun juga harus belajar tentang pembelajaran umum, keduanya harus saling berkesinambung, contoh : saat mereka pertama kali belajar menyapu agamapun bisa di ikut sertakan di dalamnya, diantaranya adalah memberi pengertian jika Allah SAW menyukai kebersihan , agar mereka lebih semangat dalam pembelajaran tumbuh kembang nya, agar mereka lebih menjadi pribadi yang dapat mengikuti perkembangan ilmu jaman sekarang lewat internasional school dan bisa menepatkan agama mereka dengan lebih baik juga.