Mohon tunggu...
Ainindya Zulfianti
Ainindya Zulfianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/23107030039/UIN Sunan Kalijaga

Me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

YOLO Parenting: Menjadikan Lingkungan Menyenangkan untuk Sarana Belajar Anak

15 Juni 2024   15:59 Diperbarui: 15 Juni 2024   16:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://habbie.co.id/storage/img/articles/1708482594_full-shot-smiley-mother-kid-sitting-clot.jpg

Parenting atau cara kita mengasuh anak akan memiliki pengaruh yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada banyak cara orang tua dalam mengasuh serta mendidik buah hati mereka. Di era yang semakin berkembang ini, pola asuh orang tua juga terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. salah satu pola asuh yang tengah menjadi tren di kalangan orang tua milenial adalah Yolo parenteng. Istilah YOLO adalah singkatan dari 'You Only Live Once', yang mencerminkan hidup sekali yang dijalani dengan penuh semangat dan tanpa penyesalan.

YOLO parenting adalah pola asuh anak yang menekankan pada memberikan anak kebebasan untuk mengeksplorasi dunia mereka sendiri. Orang tua dengan pola asuh ini akan memberikan kepercayaan penuh kepada anak mereka untuk belajar lebih banyak dari pengalaman hidup yang nyata daripada hanya dari buku atau pendidikan formal. Tentu saja dengan melibatkan lingkungan yang mendukung keceriaan dan kemandirian, sambil tetap memberikan bimbingan dan perhatian yang diperlukan.

Prinsip-prinsi YOLO parenting

  • Kebebasan untuk bereksplorasi

Orang tua dengan pola asuh ini akan memberikan ruang kebebasan untuk anak mengeksplorasi bakat dan minat mereka sendiri tanpa memaksa. Anak-anak didorong untuk mencoba hal-hal baru.  Jika anak senang, orang tua akan memberikan dukungan penuh. Seperti membiarkan anak untuk bermain dengan caranya sendiri. Terkadang kita merasa takut jika anak bermain di luar karena beberapa alasan. Namun engan membiarkan anak bermain di luar ruangan akan membantu anak untuk merasa ingin tahu dan belajar lebih.

  • Pengalaman nyata sebagai alat belajar.

Pendidikan tak hanya terbatas di dalam kelas. Orang tua dapat mengajak anak-anak mereka untuk bepergian, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, dan terlibat dalam aktivitas prektis yang mendidik. Dari situla anak-anak mendapatkan pelajaran baru dalam hidupnya. Lingkungan yang baru juga akan memberikan pelajaran baru. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, karena itu dengan tetap memberi pengawasan dan bimbingan memberikan jawaban atas rasa ingin tahu itu dengan pengalaman yang nyata.

  • Menyeimbangkan kebahagiaan dan pendidikan anak.

Kebahagiaan anak adalah prioritas utama. Orang tua memastikan bahwa anak-anak bahagia dan diterima, sambil tetap memberikan pendidikan yang berkualitas. Orang tua tidak harus memaksa anak pintar dalam akademiknya. Namun memberi perhatian dan kasih sayang yang cukup justru akan membuat anak merasa lebih bahagia. Sehingga dia dapat melakukan aktivitas secara maksimal termasuk belajar.

  • Pemanfaatan teknologi yang tersedia

Teknologi yang ada di era sekarang ini dapat digunkan sebagai alat bantu dalam pendidikan dan pengasuhan. Aplikasi edukasi dan alat digital lainnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran anak-anak dengan cara yng menyenangkan dan interaktif.

Di kalangan orang tua moern terutama mileal, orang tua kerap kali harus memilih antara karir dan keluarga yang menjadi fokusnya. Namun tak sedikit dari mereka yang bisa sukses dalam karir dan keluarga dengan menerapkan pola asuh yang sesuai. Pola asuh YOLO ini menjadi salah satu pola asuh yang mereka terapkan pada keluarganya. Jika dibandingka dengan pola asuh tradisional yang ketat, pola asuh ini memiliki sifat yang lebih santai dan fleksibel dalam pengasuhan anak. Karena anak mendapatkan pengalaman yang lebih kaya dan beragam dari lingkungan nya.

Berikut beberapa manfaat dari YOLO parenting

  • Pengembangan kreativitas dan kemandirian.

Dengan kebebasan ag diberikan, anak-anak belajar untuk berpikir kreatif dan mandiri. Mereka jadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menghadapi tantangan

  • Hubungan yang lebih erat dengan anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun