Mohon tunggu...
Ainindya Zulfianti
Ainindya Zulfianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/23107030039/UIN Sunan Kalijaga

Me

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sudah 4 Bulan Lebih, Warga Menantikan Tindakan Pemerintah untuk Membangun Ulang Pasar Ngawen, Blora Setelah Kebakaran

2 Juni 2024   10:25 Diperbarui: 2 Juni 2024   10:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Ngawen kebupaten Blora hangus setelah dilahap si jago merah pada 9 Januari lalu. Namun sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah daerah. Masyarakat terutama pedagang mengeluh kenapa pemerintah belum bertindak. Padahal pemerintah sudah berjanji untuk segera menindak lanjuti pembangunan pasar secepat mungkin. Dari desas desus warga pemerintah akan mulai membersihkan puing puing sisa kebakaran setelah setelah bulan Ramadhan, tapi sampai saat ini belum ada tindakan apapun.  Para pedagang yang kehilangan tempat untuk mengais rejeki setelah kebakaran terjadi berusaha untuk bangkit dan memulai berwirausaha lagi dari nol. Dengan membangun kios kios kecil di sepanjang jalanan luar pasar dan di depan rumah warga sekitar pasar, mereka mendagangkan barang barang yang masih bisa selamat. Tak sedikit dari mereka mengajukan pinjaman bank untuk modal berdagang lagi.

                "kami menantikan tindakan dari pemerintah untuk membangun ulang pasar. Karena selain menghambat jalan debu dan terik matahari membuat barang dagangan berubah warna, kotor,j uga kusam." Ujar Tuminah seorang pedangang tas dan sepatu.

                "karena kios yang boleh dibangun hanya kios bongkar pasang atau kios tidak tetap adi setiap hari barang dagangan harus dibawa pulang. Harus bolak balik setiap pagi dan siang. Kalau rumahnya jauh jadi lebih susah dan ribet" imbuhnya.

                Selain keluhan para pedagang, para pembeli juga mengaku jika mereka kesusahan menemukan pedagang langganan mereka ataupun kios belanjaan yang mereka inginkan. Dikarenakan kios kios berada di jalanan, panas matahari membuat gerah dan malas untuk berlama-lama berada di pasar. Selain itu kendaraan kendaraan seperti motor, becak, mobil kerap membuat jalanan macet. Padahal seharusnya kendaraan kendaraan seperti itu tidak diizinkan lewat di jam kegiatan jual beli. Asap kendaraan menambah panas udara dan sangat tidak nyaman.

                Warga yang tinggal di sekitar pasar juga merasakan hal yang sama. Karena halaman rumahnya dan akses jalanan digunakan untuk mendirikan kios, warga sekitar pasar merasa tidak nyaman. Terkadang ada beberapa pedagang yang meninggalkan sampah berserakan. Meskipun ada petugas kebersihan tetap saja tidak nyaman untuk warga sekitar.

                Baik para bedagang, pembeli dan warga sekitar mengharapkan pemerintah segera membangun ulang pasar agar kegiatan jual beli bisa nyaman seperti biasanya.

sumber pribadi
sumber pribadi

                Kebakaran terjadi diakibatkan oleh seorang pedagang yang lalai. Ia lupa mematikan lilin yang digunakannya sebagai pencahayaan. Karena pada saat itu teradi pemadaman listrik di desa Ngawen. Pedagang lain sudah menegurnya bahwa menyalakan lilin bahaya. Namun pedagang yang lalai itu tidak menghiraukannya. Alhasil pada sekitar pukul 2 siang saat pasar sudah mulai sepi, dan pedagang yang lalai tersebut sudah pulang, lilin yang belum dimatikan membakar barang barang yang ada di kios tersebut. Api merambat dengan cepat karena memang kios tersebut menjual jajanan yang dimana pasti banyak plastik di kios tersebut. Kios yang terbuat dari kayu tersebut merambatkan api ke kios sebelahnya yang terdapat bensin untuk menyalakan generatornya. Akhirnya generator meledak dan api semakin besar melahap kios kios lainnya. Hanya dalam waktu kurang dari 2 jam, api telah menghanguskan puluhan kios yang ada di dalam pasar tersebut. Asap hitam yang mengepul membuat panik warga sekitar. Mereka bergegas lari ke pasar untuk menyelamatkan dagangan mereka. Warga sekita yang tidak memiliki kios di pasar turut membantu. Hingga api bisa dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran gabungan pada pukul 1 dini hari.

                Pagi harinya para pedagang kembali mengunjungi pasar, namunbukan untuk berdagang. Mereka melihat kios mereka yang ludes tak tersisa. Beberapa dari mereka mengais kembali barang barang yang masih bisa diselamatkan. Kios bagian tengah tidak tersisa apapun. Bahkan puing puing sisa kebakaran menutup jalan pasar bagian tengah.

                Tangisan para pedagang atas musibah tersebut sampai kini masih dirasakan. Saat mengingat bagaimana si jago merah melahap habis tempat mereka mengais rejeki tentu akan membuat mereka sedih lagi. Mereka hanya berharap pemerintah segera menindak lanjuti untuk membangun ulang pasar tersebut agar kegiatan jual beli bisa lancar lagi. Berbagai ani sudah mereka dapat tapi tindakan yang mereka inginkan belum terlaksanakan.

               

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun