Sebagai makanan yang khas pedesaan, tumpeng bosok tidak hanya disukai oleh orang-orang tua, anak kecil pun ada yang doyan masakan ini. "Ibu-ibu sama bapak-bapak di sini sangat suka dengan tumpeng bosok, apalagi mbah-mbah, karena rasanya enak dan makanan ini (tumpeng bosok) tidak dijumpai setiap hari tapi di acara-acara seperti kerja bakti ini. Tapi kalau untuk anak-anak tidak begitu suka karena kurang menarik dan namanya juga tumpeng bosok jadi dikira tumpeng yang sudah basi, tetapi kalau anak saya sendiri menyukainya" tutur Ibu Siti, salah satu warga.
Saat ini, kita juga bisa menjumpai makanan tumpeng bosok di warung-warung kecil meskipun tidak selalu ada dan masih terbilang cukup langka. Tumpeng bosok yang menjadi simbol kerukunan dan keguyuban ini juga kadang dijumpai pada acara makan-makan di sekolah, bukan hanya di momen-momen tertentu saja seperti syukuran, selametan, dan kerja bakti. "Kalo di warung-warung makan gitu masih sangat langka, tetapi sekarang kadang ada di warung-warung kecil gitu dan ada juga buat acara makan-makan di sekolah gitu. Jadi di acara makan-makan sekolah ada juga yang memakai menu tumpeng bosok ini" kata Ibu Siti.
Gimana? Sudah tahu kan masakan kuliner yang satu ini. Kuliner unik khas pedesaan warga panginyongan atau daerah ngapak wilayah Banyumas dan sekitarnya yang belum banyak diketahui. Jadi, jangan melihat hanya dari namanya saja, ya. Atau seperti kata pepatah "don't judge the book by it's cover". Jangan menyimpulkan sesuatu hanya dari luarnya saja.
Begitu juga makanan, jangan melihat dari luarnya saja apalagi hanya dari namanya. Cobalah untuk mencicipinya dulu. Makanan ndeso bukan berarti nggak nikmat. Dan bagi kalian yang tertarik atau penasaran dengan sajian makanan yang satu ini karena masih agak sulit dijumpai, kalian bisa tanya-tanya dulu ke saudaranya yang di desa tepatnya daerah Banyumas dan sekitarnya siapa tahu bisa membuatkan atau tahu warung yang menjual sehingga jika kalian pergi ke daerah Banyumas dan sekitarnya bisa menyempatkan untuk mencoba makanan unik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H