Nurul Aini
T20171396
Kelompok : 12
A. Nilai bisa diartikan sebagai sebuah pemikiran atau konsep mengenai hal-hal yang dianggap penting kebenarannya. Dalam pesantren nilai-nilai yang dikembangkan berujuk pada sumber ajaran islam, diantaranya: Al-Quran, Hadits, Ijma' dan Qiyas. Dari pemahaman ini lahirlah ilmu Fiqh, Tasawuf dan Tauhid. Dalam aspek ini terdapat suatu sistem yang dikenal dengan nama "Ahlussunah Waal Jamaah" dan karakteristik yang dikembangkan adalah Tawazun, Tasamuh, Tawasuth dan Ta'adl.
B. Budaya pesantren
Budaya berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti akal dan budi Kuochaningrat mengatakan budaya memiliki paling sedikit 3 wujud kebudayaan:
1. Kebudayaan sebagai nilai, ide, gagasan norma, dan lain sebagainya.
2. Kebudayaan sebagai kelakuan, aktivitas, dan bertingkah pada masyarakat.
3. Kebudayaan sebagai hasil karya hasil dari kreasi manusia.
C. Proses internalisasi nilai-nilai pesantren
Proses internalisasi adalah suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup, bermula dari lahir sampai mati. Dalam hal ini proses internalisasi guna membantu mengolah emosi dan lebih mengenal karakter dirinya. Di pesantren pada dasarnya proses ini dipengaruhi oleh lingkungan sosial.  Tujuannya adalah untuk membentuk kepribadian  diri agar menjadi lebih baik dan dapat berperan drngan baik ketika terjun kemasyarakat. Adapun nilai-nilai tersebut, yaitu:Â