Hal ini terulang kembali di Pemilihan Presiden 2024 yang diramaikan oleh panggung teater ketakadaban, di mana berbagai komedi politik dimainkan dengan bahasa sarkastis, gestur ironis, dan gimik bombastis.
Demokrasi adalah partisipasi politik, bukan angka. Prosesnya harus dapat dipertanggungjawabkan sejak pemilihan kandidat hingga hasilnya. Sejak awal, legitimasi pemilu telah hilang saat keabsahan pencalonan saja jelas melanggar kepatutan. Meskipun pemilu memiliki legitimasi, mereka tidak memiliki justifikasi.
Pemilu 2024 memunculkan perlunya untuk meninjau kembali pendekatan politik yang tidak menekankan pada integritas moral, etika yang jelas, dan logika yang baik.Ini tidak berarti bahwa ada kelompok yang kurang cerdas daripada yang lain, seperti yang dianggap oleh sebagian orang yang ingin memisahkan para intelektual dari masyarakat umum. Namun, tujuan ini adalah untuk menekankan pentingnya politik yang membimbing dan mengedukasi.
Dalam menghadapi kompleksitas kondisi demokrasi saat ini, kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang meliputi polarisasi politik, penurunan kepercayaan terhadap institusi demokratis, serta ancaman terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi. Untuk itu, penting bagi kita untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, seperti keadilan, kebebasan, dan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan publik.
Kita juga perlu memahami bahwa dalam sebuah demokrasi, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dan harus dihormati. Dengan menerima keragaman pandangan, kita dapat menciptakan ruang bagi dialog yang konstruktif dan solutif dalam menyelesaikan perbedaan-perbedaan tersebut. Partisipasi aktif dari setiap individu juga menjadi kunci dalam memperkuat demokrasi. Dengan berpartisipasi dalam pemilihan umum, memberikan masukan kepada perwakilan kita di lembaga legislatif, serta terlibat dalam kegiatan sosial dan politik lainnya, kita dapat secara efektif mempengaruhi arah demokrasi negara kita. Â (19/04/2024).
Nuraini Fazilatun Nisa, Mahasiswi Program Studi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Digital, Universitas Negeri Jakarta angkatan 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H