Memikirkan pekerjaan masa tua berlaku bagi siapa sajaÂ
Masa pensiun bukan hanya dinikmati oleh karyawan perusahaan, pegawai swasta atau pemerintah, namun juga diidamkan oleh beberapa profesi yang lain. Mereka ingin menghentikan aktifitas yang membebankan dan beralih pada profesi yang dianggapnya lebih "enjoy" dan bisa dinikmati di masa tua. Dalam hal ini sangat relatif bagi masing-masing individu.Â
Ada lagi cerita yang menarik dari tetangga saya. Profesi beliau adalah buruh angkut dan kadang-kadang mengemudikan motor becak untuk mencari penumpang.Â
"Eiit, jangan remehkan profesi!" Ternyata dengan kegigihannya beliau berhasil menyekolahkan anak hingga S1 dan bahkan dengan keuletan anak tersebut berhasil menyelesaikan S2, Anak kedua pun sedang menempuh perkuliahan.Â
Tidak ada sesuatu yang mustahil dalam kamus dunia, jika berusaha dengan sungguh-sungguh. Dengan menerapkan pola hidup sederhana beliau sedikit demi sedikit berhasil menabung untuk membeli kebun yang ada di dua tempat. Kebun tersebut kemudian ditanami pohon kelapa dan sawit. Walaupun ukurannya tidak terlalu lebar, paling tidak bisa menopang kehidupan di masa tua.Â
Saat ini, keinginan mulai membuahkan hasil, bahkan dengan bantuan anaknya aktivitas mengemudikan becak motor pun berkurang, karena lebih banyak disibukkan dengan santai menjaga kios pupuk.Â
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa orang yang sudah lanjut usia dan atau usai pensiun tidak sepenuhnya pasif. Banyak hal yang bisa dilakukan sepanjang tidak memberi beban  berat. Apapun profesi yang ditekuni  jika  didasarkan pada hobi akan timbul perasaan senang dan bahkan bisa digunakan  sebagai ajang hiburan. Â
Pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki lansia bisa dijadikan sebagai contoh dan figur bagi usia muda.