PROTEKSI RADIASI PADA PASIEN, PEKERJA, DAN LINGKUNGAN DI DALAM INSTALASI RADIOLOGIÂ
Nur Aini Azizah
Weni Purwati,S.Si.,M.Si
      Penggunaan bahan radioaktif dalam industri semakin meluas di Indonesia. Salah satunya pada jenis bidang yang banyak digunakan dalam industri adalah pencitraan radiografi, yang melibatkan penggunaan bahan radioaktif serta radiasi lainnya. Radiografi industri adalah proses mengevaluasi struktur dan kualitas bahan baku menggunakan teknik ultrasound non-destruktif.Â
Untuk memastikan keselamatan karyawan dan anggota masyarakat serta melindungi lingkungan, proteksi radiasi diperlukan dalam dunia radiografi industri. Proteksi radiasi harus dilakukan secara rutin dan sistematis untuk memastikan toleransi dosis radiasi dapat terpenuhi.(2037-3813-1-SM, n.d.)
Lalu pengawasan untuk pasien dan staf di instalasi radiologi sangatlah penting. Karena mereka berada di laboratorium, ada banyak sinar-X dalam radiologi yang tidak bisa dilihat secara langsung. Jika sinar-X ini dilihat secara langsung dan terus tumbuh tanpa diperiksa, banyak masalah yang mungkin timbul pada makhluk hidup.Â
Salah satunya adalah  sindrom radiasi akut yang terjadi jika tubuh terpapar, dalam jangka waktu pendek pun akan tetap menimbulkan beberapa gejala. Contohnya adalah kulit memerah, gatal, bengkak, rasa terbakar, nyeri sampai kejang-kejang, lemas, muntah, diare, demam, kulit memerah, dan gatal. Setiap orang dijelaskan memiliki karakteristik yang berbeda, namun tergantung pada kepekaan serta jangka waktu terpapar radiasi tersebut. (Satrisna & Ayu, n.d.)Â
Setiap pekerja, pasien, dan lingkungan sekitar memiliki nilai batas dosis (NBD) yang sudah ditentukan oleh BAPETEN. Bagi pekerja radiasi mendapatkan 20 mSv/thn dan untuk masyarakat umum yaitu 1 mSv/thn. Oleh karena itu pekerja radiasi serta masyarakat umum tidak boleh melebihi nilai batas dosis (NBD) yang telah ditentukan oleh BAPETEN.(12690-Article Text-33025-2-10-20170821, n.d.)
Memanfaatkan radiasi isotop dan pengion yang sangat besar serta efek potensial radiasi yang dapat memberikan dampak negative bagi kesehatan manusia. Maka dari itu, pemantauan keselamatan pekerja selama paparan radiasi harus menjadi prioritas dalam setiap pengaturan di mana radiasi digunakan di negara mana pun.Â
Menurut protokol ini, paparan radiasi termasuk dalam program untuk petugas kesehatan kerja. Ini dilakukan oleh Dokter Kesehatan kerja dengan pengetahuan yang tepat tentang paparan radiasi metabolisme, pertolongan pertama, prosedur manajemen radiasi, proses pekerjaan yang mempengaruhi paparan radiasi dan paparan radioisotop di tempat kerja.Â
Orang yang menggunakan terapi radiasi sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari mereka memiliki risiko lebih tinggi dari pada mereka yang tidak, karena mereka akan menerima pengobatan dengan dosis radiasi yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama. Efek kesehatan dari paparan radiasi dan perisai radiasi adalah masalah yang kompleks.Â