Hari ini Minggu sampai dengan Sabtu saya ditugaskan untuk mengikuti workshop jurnalistik yang diadakan kantor pusat dimana saya bekerja. Workshop diadakan di Jakarta, itu artinya selama enam hari kedepan saya harus berusaha ikhlas jauh dari isteri dan ketiga anak tercinta. Saya harus tidur sendiri dikamar hotel yang menjemukan, hanya ditemani sebuah televisi 24 inchi, dan sangatlah wajar akan tumbuh rasa bosan yang pada akhirnya menjadikan apa yang namanya rindu. Orang bijak bilang ketika rindu mulai melanda jangan salah kalo ada orang yang mengangap kita gila.
Mungkin bagi sebagian orang ini tidak begitu sulit, tinggalhang out nongkrong di kafe atau mall selesai, apalagi Jakarta githu lho...., tersedia fasilitas hiburan malam bahkan sampai 24 jam, lebih-lebih tepat disaat Jakarta merayakanmiladnya. Tapi tidak untuk saya, saat ini disamping keseharian saya selalu tergantung kepada mereka, juga kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan untuk kelayapan di malam hari. Karena pertimbangan itulah cukuplah saya ditemani dengan seperangkat alat gaul saya saat ini yaitu handphone dan laptop. Beruntung workshop kali ini peserta disyaratkan membawa laptop karena dengan itu saya bisa berbagi tentang bagaimana kiat membunuh rindu.
Sebenarnya sangat sederahana, saat ini semua hotel selalu memberikan fasilitas wifi , jadi tidak perlu repot-repot kita bisa mudah terjun menjerumuskan diri berseluncur di dunia maya. Tapi hati-hati alih-alih ingin terbebas dari rasa rindu jutru bisa terjadi sebaliknya jika kita salah browsing. Pilihlah situs yang bisa mengekspresikan perasaan kita saat ini www.kompasiana.com misalnya. Dengan membuka situ itu selain bisa tercerahkan dengan berbagai aneka ragam jenis tulisan kompasianer, kita juga bisa bersilaturahmi menambah keluarga, teman di dunia maya. Dan yang terpenting dengan kompasiana kita juga bisa menenggelamkan fikiran dan perasaan diri menjadi sebuah karya tulis. Kita akan lupa waktu dibuatnya dan yakinlah kompasiana pasti akan memuatnya bagaimanapun jenis dan kualitas tulisan kita. Terlepas apakah tulisan itu ada yang membaca, memvote , jadi Headline , Highliight dan apapun itu namanya yang jelas kita telah berkarya dan terpenting rindu itu tanpa disadari telah terbunuh.
“Dan Biarlah akan kubunuh sepi dan rindu ini dikamar ini tidak sendiri dengan mereka yang selalu berkarya”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H