Mohon tunggu...
Ainayya Fauziyah
Ainayya Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tren Perpajakan Dunia: Apa yang Dapat Dipelajari Indonesia?

6 Februari 2024   09:14 Diperbarui: 6 Februari 2024   09:16 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan

Beberapa negara maju memberikan insentif pajak bagi perusahaan dan individu yang menggunakan energi terbarukan.

3. Transparansi Pajak

Transparansi pajak dan pengawasan pajak di negara maju menjadi landasan penting dalam memastikan kepatuhan wajib pajak, mencegah penghindaran pajak, dan memastikan efisiensi dalam pengumpulan penerimaan pajak.

a. Pertukaran Informasi Internasional

Negara-negara maju sering terlibat dalam pertukaran informasi internasional untuk melacak aktivitas keuangan lintas batas. Inisiatif seperti Common Reporting Standard (CRS) yang diperkenalkan oleh OECD memungkinkan negara-negara untuk bertukar informasi terkait rekening keuangan dan aset perorangan.

b. Kesepakatan Perpajakan Ganda

Banyak negara maju telah menandatangani kesepakatan perpajakan ganda dengan negara lain untuk mencegah penghindaran pajak dan praktik perpajakan agresif. Kesepakatan ini memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh di satu negara dapat dikenakan pajak di negara tersebut tanpa risiko penghindaran pajak.

4. Inovasi Dalam Pajak Indovidu

Negara maju terus melakukan inovasi dalam pajak individu untuk menciptakan sistem perpajakan yang lebih efisien, adil, dan sesuai dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

a. Pajak Digital untuk Pengusaha Perorangan

Beberapa negara maju mulai mengenakan pajak khusus pada pengusaha perorangan yang menghasilkan pendapatan dari platform digital. Ini termasuk pendapatan dari bisnis daring, penyedia jasa aplikasi, dan pekerja lepas yang mendapat penghasilan dari platform digital.

b. Pajak Transaksi Properti

Pajak transaksi properti dapat dihitung berdasarkan nilai transaksi properti dan dikenakan pada pembeli atau penjual. Hal ini dapat membantu mengatur pasar properti dan mencegah pembelian spekulatif.

Dengan mengamati dan memahami tren perpajakan dunia, Indonesia dapat mengambil langkah strategis untuk memperkuat sistem perpajakan, meningkatkan penerimaan, dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih menguntungkan. Langkah ini tidak hanya akan menguntungkan pemerintah dalam mengelola keuangan negara, tetapi juga membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun