Aku menulis ini untuk seseorang yang pernah kujuluki "kekasih". Entah bagaimana dia meramuku, tapi pada saat itu aku jelas begitu menyukainya. Dia dan bagiannya diceritaku sampai waktu yang tidak ditentukan, akan selalu menjadi topik paling mengudara seantero duniaku.
Ini salah satu tumpukan kata yang aku hasilkan darinya,
"Setelah saling membelakangi, intro lagu favorit kita terdengar menyayat sekali.
Muggle favoritku hengkang dan aku tidak lagi berwenang atasnya
Tapi ya sudahlah, aku disuruhnya jadi bahagia
Cincin murahan milikku sepertinya tidak akan pernah dikembalikan
Apalagi secarik surat kusut dariku juga tidak akan pernah ada balasannya
Mengapa yogyakarta begitu memberi sekat? Atau itu alibimu saja?
Padahal aku sangat tidak sabar melihat varian  menyenangkan darimu lagi
Tapi kamu bilang itu sia-sia."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H