Seperti di cerita-cerita yang banyak dibagi orang lain, saya, eh kami, yakin setiap 'musibah' ada hikmahnya, meski kita tidak juga menyadari sampai peritiwa tsb telah lama berlalu.
Siapa tahu seperti cerita para penumpang yang gagal terbang, akhirnya selamat dari penerbangan yang jatuh.
Atau seperti cerita penumpang yang gagal berangkat mengendarai bus atau kereta yang ia inginkan, karena memburu waktu atau alasan lain. Akhirnya dia selamat dari musibah yang sesungguhnya.
Suatu ketika kawan lama saat sekolah mengirim pesan WA.
"Gan, masih pulang pergi tiap hari 5 jam itu?"
"Ho oh....belum mutasi."
"Titip doa ya. Doain keluarga sehat, selamat, berkah, dunia akhirat...."
Aku tak langsung menjawab ketika itu, sampai dia menyambung pesannya.
"Kan doa orang safar itu insya Allah makbul, Gan..."
Nyeesss....rasanya seperti  berliter-liter es krim zangrandi mengguyur hati. Eh.
Aku ini siapa, bisa apa, tapi kawanku masih berharap dengan menitip doa padaku.