Mohon tunggu...
Ain Saga
Ain Saga Mohon Tunggu... -

bekerja di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelopak Bunga Hujan

8 Januari 2014   12:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:01 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ujung kilau rambutmu
Kelopak bunga hujan membasah lugu
merinai kuyup di jemari waktu
Tanpa berharap lalu,

Matamu meredup malu
Di depan cermin membenam deru embun
Kau berkaca pada siluet beku
Tentang perjalanan hidup dari musim ke musim

Di ujung kilau rambutmu
Bunga hujan menderas lelagu
Membuncahkan wangi sendu angin dahulu
Di setiap kelopaknya merdu menemani tangisanmu.

Dara, lupakanlah semua pedih nyerimu
Hapus musim kelabu dalam kalbu
Hujan ini hanya sekedar singgah ke hulu
Usah menangis, di redupnya hari nan semu.

*Sebentar lagi matari kan kembali.
Bersama kuntum senyummu.

Cilandak, 8 januari 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun