Hlir mudik kendaraan besar di Jl. Kinanggung Yudo, Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho cukup padat. Sejumlah kendaraan berat mengangkut material tampak beriringan melaju dengan kecepatan rendah menuju tepi Sungai Bengawan Solo Desa setempat.
Truk yang mengangkut material tersebut menuju proyek Pembangunan Jembatan Ngraho Bojonegoro-Kradenan, Blora. Proyek besar tersebut digarap mulai awal Juli 2020. Jembatan yang telah selesai digarap ini, melintang diatas Sungai Bengawan Solo dan menyambungkan Ngraho Bojonegoro-Kradenan, Blora.
Pembangunan Infrastruktur Bojonegoro khususnya jembatan ini tak lepas dari dedikasi Ibu Pembangunan Bojonegoro, Ibu Anna Muawanah. Yang ingin mempermudah akses Bojonegoro-Blora dari sisi selatan. Atau menghubungkan Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah yang dibelah aliran Bengawan Solo.
Desain arsitektur jembatan dengan panjang 220 meter, dan lebar 9 meter tersebut sangat membantu masyarakat. Tak genap satu tahun jembatan sudah diakses masyarakat untuk melakukan kegiatan dari Bojonegoro ke Blora maupun sebaliknya.
Anggaran Pembangunan Jembatan ini bersumber dari APBD Bojonegoro 2020. Pembangunan jemabatan Luwihaji-Medalem yang disebut sebagai Jembatan LuMe ini tidak membutuhkan pembebasan lahan, sebab status tanah di tepi Bengawan Solo itu milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H