Mohon tunggu...
Ai Masni
Ai Masni Mohon Tunggu... -

(harus) siap menerima kritik dan saran kalo mau lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hantu Bernama Imajinasi

20 September 2012   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:11 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melodi yang sempat terdengar, mengisi lorong kosong yang sempatmengering

Entah dari belahan dunia mana ia hadir, menghilang

Dan ia hadir kembali, lewat letupan angin, yang nyaris menjatuhkanku

Mataku terkatup, memerah dan entah danau itu mulai terasa meluap, tak ku sadari

Gontaiannya membuat diri ini melayang, terbawa angin, tak berarah

Semakin hilang, semakin menerpa bagian tubuh yang terlalu tipis

Segunung Tembok pun tak mampu menahanku, sungguh ini terlalu kencang

Aku sempoyongan menyaksikan awan-awan terus menggumpal dan semakin menghitam

Pertanda apakah ini?

Apakah aku akan mati detik ini, Tuhan angkatlah aku yang tak berdaya ini...

Sekeras apapun aku berteriak, tak ada satu pun kalimat yang terdengar

Yang ku rasakan, tenggorokannku mulai memanas, kering

Kalang kabut, sendiri..

Aku memaksakan mata untuk tetap waspada

Jika aku lengah, kegelapan akan menjadi duniaku

Setoreh cahaya pun tak ada

Aku dalam kegelapan

Tuhan..

Sekelibas, tubuh ku di terpa lagi

Oleh suatu hal yang tak ku kenal

Namun ini menyejukkan, menentramkan

Di sanaada setitik cahaya, mengumpul

Dan duniaku kembali damai oleh sinar hangat sang mentari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun