Mohon tunggu...
Ai Maryati Solihah
Ai Maryati Solihah Mohon Tunggu... Human Resources - Setiap diri kita memiliki potensi yang melebihi ekspektasi diri, maka kembangkanlah sesuai Tuhan memberimu fitrah tersebut

Memaknai kesempatan pemberian sanga Maha Kuasa dengan sebaik-baiknya memberi manfaat bagi orang lain, ayo bergandengan tangan, sinergi, berkolaborasi untuk dunia lebih baik, damai, tentram dan sejahtera

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bangkit Dari Jerat Pinjol

9 Januari 2025   14:48 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:01 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sangat miris sekaligus menyesakkan dada, menyaksikan fenomena pembunuhan sekeluarga yang diembel-embeli adanya keputusasaan menghadapi jerat pinjaman online yang daya tagihnya konon sangat intimidatif. Beberapa catatan yang kita lihat dari media misalnya satu keluarga yang terjun dari sebuah apartemen di Jakarta utara, kemudian keluarga yang menenggak racun untuk mengakhiri derita dari tagihan pinjol di Malang, di Ciamis, seorang pria memutilasi istri karena juga diduga tidak kuat ditagih pinjol dan dalam beberapa hari ini menyaksikan seorang Bapak membunuh istri dan anaknya di Ciputat sebelum ia melakukan gantung diri, juga kerena derita ditagih pinjol bahkan di HPnya ada situs-situs judol menurut keterangan kepolisian.

Trigger permasalahan  
Himpitan ekonomi kerap menjadi pemicu betapa daya tahan dan kekuatan seseorang dalam keluarga sangat rapuh menangkal beragam persoalan hidup yang dirasa begitu kompleks. Yang disesalkan adanya relasi kuasa yang sangat timpang dalam melakukan Tindakan mengakhiri nyawa istri dan anak-anak. Seolah persoalan tersebut mengalami jalan buntu yang tidak ada jalan keluarnya dan selesai dengan mengakhiri nyawa anggota keluarga lainnya. Tidak mudah untuk mengatakan kita semua dań Pemerintah terlambat memberi ruang sharing,  konseling dałam memfasilitasi secara psikis masalah-masalah seperti ini di sekitar kita. Hal ini sangat penting dilakukan Upaya pencegahan secara sistematis untuk kalangan keluarga, apalagi yang termasuk katagori rentan, baik itu pada optimalisasi jaringan pengaman sosial, maupun program-program ekonomi dan subsidi permodalan dunka.

Selain itu masalah psikologis dan resiliensi keluarga memang belum mendapat perhatian optimal dari pemerintah. Adanya tuntutan menanggung beban hidup, ketidakmampuan menyelesaikan masalah bahkan kekerasan dalam keluarga kerap menjadi pemicu munculnya percekcokkan dan bahkan berakhir dengan KDRT. Namun lagi-lagi yang menjadi korban adalah istri dan anak dalam situasi ketimpangan relasi kuasa yang sering kali terlihat dalam kasus-kasus di atas. Pembinaan, edukasi pra nikah dan mudahnya akses layanan bimbingan psikologis keluarga diberbagai tempat kelihatannya belum optimal, bahkan belum mampu memfasilitasi tuntutan kebutuhan pasangat yang akan menikah, usia menikah muda maupun usia yang sudah lama dalam bahtera perkawinan untuk memanfaatkan layanan-layanan yang ada.

Di sisi lain, literasi digital mengenai aman berinternet, bahkan menemu kenali layanan pinjaman online aman juga masih sangat rendah dan diperlukan oleh Masyarakat dan kerap kurang mendapat ruang  edukasi. Yang ada adalah iklan-iklan pinjaman online seolah menjadi Solusi permasalahan ekonomi yang seharusnya lebih verifikatif, analisis dan waspada serta informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara bijaksana menggunakan jasa-jasa layanan tersebut. Namun apa yang terjadi, semua iklan yang membanjiri gadget kita seolah tidak ada Batasan, keluar dengan sendirinya menawarkan berbagai pinjaman online dengan beragam tipu daya dan bujuk rayu. Bagi Sebagian orang yang belum memiliki literasi, edukasi dan bahkan sedang gelap mata, melihat peluang menyelesaikan masalah secara instan.

Ekosistem ketangguhan keluarga
Untuk itu, penting membangun sebuah ekosistem penguatan keluarga yang kini sedang digembar gemborkan oleh pemerintah dalam isu ketangguhan keluarga untuk bisa mencegah terjadinya resiko keluarga misalnya yang rentan secara ekonomi, sehingga fase utama dalam berkeluarga yakni mempunya modalitas secara ekonomi harus menjadi komitmen dalam menuju perkawinan. Persoalan rizki di tangan Tuhan bukan berarti memangkas harapan dan pengkondisian punya modal keuangan dalam melangkah ke jenjang perkawinan.

Berikutnya dalah sumber ketangguhan keluarga dapat berasal dari agama, nilai budaya dan nilai keluarga secara turun temurun yang positif untuk dapat mengelola keluarga tanpa kekerasan. Istilah silih asah asih asuh, keluarga Sakinah, keluarga maslahah, keluarga Tangguh menunjukkan besarnya komitmen anggota keluarga untuk saling menjaga, saling mendukung, saling mengasihi dan terjalinnya saling pengertian mendalam dalam menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dan bijaksana.

Seperti dalam Islam, Nahdlatul Ulama mengembangkan tata nilai keluarga masalahah yang meletakkan pondasi semangat berpasangan (jawwaz) dalam keluarga, kemudian mitsaqon ghalidzan yakni  menjaga komitmen, kemudian muasyaroh bil maruf yakni saling berbuat baik sesame pasangan kemudian musyawaroh yakni komunikasi yang efektif dan antaroddin atau dilandasi kerelaan dari kedua belah pihak untuk mencapai keikhlasan, ridho dari hati terdalam.

Untuk itu, anak-anak dan para calon orang tua harus mendapat edukasi yang positif dalam menuju ke arah terjalinnya sebuah keluarga. Anak-anak terhindar dari beragam masalah kekerasan, ia tumbuh dan berkembang dalam pengasuhan positif yang juga memenuhi semua hak-hak dasarnya  seperti pendidikan, kesehatan, pengasuhan sandang pangannya dan hak berpartisipasi merupakan Investasi terbesar, agar anak tidak memiliki memori buruk mengenai perlakuan kasar dan kekerasan orang tua. Berikutnya para calon orang tua perlu memiliki bekal baik itu secara formal binwin catin/bimbingan calin pengantin di layanan penyelenggaraan perkawinan maupun edukasi di Masyarakat, terkait white list perlakuan yang positif dan relasi yang seimbang dengan pasangan dan keturunan.

Berantas pinjol penyaru lintah darat
Dalam laman hukum online, aturan perundangan yang mengatur pinjaman online diantaranya dalam POJK 10/2022. Adapun Pasal 1 angka 1 menerangkan bahwa layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau LPBBTI adalah penyelenggaraan layanan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi dana dengan penerima dana dalam melakukan pendanaan konvensional atau berdasarkan prinsip syariah secara langsung melalui sistem elektronik dengan menggunakan internet. Karena pinjam meminjam termasuk suatu perjanjian, maka pinjam meminjam juga tunduk pada ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata yang menjelaskan bahwa:
Supaya terjadi persetujuan yang sah, perlu dipenuhi empat syarat;
1.kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
2.kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3.suatu pokok persoalan tertentu;
4.suatu sebab yang tidak terlarang.
Sesuangguhnya dalam dunia yang sudah mengoptimalkan berbagai cara modern dalam mengelolanya, kehati-hatian dan pemberantasan pinjaman tidak wajar dapat segera ditindaklanjuti. Hal ini menuntut semua orang untuk mengoptimalkan pada literais yang baia, seria Jika dirasakan suado ada yang jângal lakukan pengaduan kepada yang berwenang maupun kepolisian. Namun sangat penting memberi pembinaan pada para penyelenggara pinjol untuk dapat berlaku secara wajar sesuai peraturan. Tingkah intimidatif yang sering dijumpai menjadi alarm untuk segera disudahi karena dampak serius terjadi peristiwa tragis yang sangat memprihatinkan. Hal ini bisa dilaporkan kepada kepolisian sebagai efek jera di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun