"Hmm... Bisa di Sumatera tapi kok nanti yang timur jauh. Di Sulawesi agak tengah tapi di barat juga kurang. Di Kalimantan, kok di tengah tengah," ungkap Jokowi di Tangerang, Selasa pekan lalu.
"Kira-kira itu lah," lanjut Jokowi.
Ada sinyal dari Presiden soal rencana yang akan memutuskan di mana Ibu Kota Republik Indonesia akan pindah dari Jakarta. Pulau Kalimantan jelas sebagai sebuah sinyal. Tapi pertanyaannya di mana kini tepatnya?
Program AIMAN memutuskan untuk mengurai jawabannya. Saya memulai dari alternatif jawaban para pimpinan Negeri.
Ini Wilayah yang Pernah Disebut-sebut
Cetusan Pertama di pemerintahan Jokowi, adalah dari Kepala Bappenas Andrinof Chaniago pada 2015. Saat menjabat Kepala Bappenas, Andrinof mengungkapkan kepada publik soal kajian pemindahan ibu kota, di saat awal menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Jokowi pada 2015. Sebelum akhirnya dicopot dari jabatannya, Andrinof pernah menyebut bahwa kota di Kalimantan paling potensial untuk dijadikan ibu kota Indonesia daripada kota di Jawa.
"Ketimbang Pulau Jawa, kalau di luar Jawa ya Kalimantan paling potensial. Kapasitas Pulau Jawa tidak mungkin menjadi ibu kota," kata Andrinof pada 1 April 2015. Kala itu, Andrinof menyebut kota - kota di Kalimantan Tengah dan Timur, minus Palangkaraya. Sebab menurutnya, Palangkaraya tidak memiliki daya dukung yang memadai.
Kedua adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla saat rapat kabinet terbatas (ratas) pada pekan lalu. JK sempat mengusulkan tujuan perpindahan Ibu Kota ke Mamuju di Sulawesi Barat.
Dan menjadi penutup dari semua pernyataan ini adalah Presiden Jokowi yang memberikan "kode keras" akan wilayah yang direncanakan menjadi ibu kota baru.
Menggali Jawabannya dari Sejarah
Saya mendatangi sebuah kota di Kalimantan, Palangkaraya. Kenapa saya menuju ke sini. Satu pertimbangan ada mimpi Presiden Pertama RI Soekarno, untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Palangkaraya. Proses ini dimulai dari tanggal 17 Juli 1957.