Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

"Hantu" Teror Terkait Pilpres?

16 Februari 2019   15:59 Diperbarui: 16 Februari 2019   16:14 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awalnya 3 daerah, beberapa hari lalu meluas menjadi 4 daerah. Seluruhnya di Jawa Tengah, Mengamati... lalu Mengeksekusi!

Setidaknya sampai hari ini, sudah 27 kejadian pembakaran di 4 daerah Jawa Tengah. Kota Semarang yang terbanyak, 17 kejadian, Kabupaten Kendal 8 pembakaran, Kabupaten Semarang 1 insiden, dan terakhir 1 kejadian di Kabupaten Grobogan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sulit untuk tidak mengaitkan hal ini dengan rentang waktu menjelang Pemilu dan Pilpres. Meski soal kesimpulannya diserahkan kepada pihak aparat keamanan.

Program AIMAN yang sudah tayang pada Senin (11/2) pukul 8 malam di KompasTV, secara eksklusif bertemu dengan 3 pimpinan daerah utama yang tengah rapat membahas "Hantu" teror di Jawa Tengah. Ketiganya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Chondro Kirono, dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Mochammad Effendi. Ketiganya bertemu khusus membahas hal ini, selepas rapat, secara eksklusif AIMAN mewawancarai ketiga pejabat ini bersamaan.

TEMUAN JANGGAL AIMAN
Aiman berkeliling ke sejumlah tempat yang menjadi korban pembakaran kendaraan bermotor. Janggal, karena dari 27 kasus hanya 1 yang terekam CCTV. Itupun dengan resolusi yang tidak baik, sehingga menyulitkan Polisi untuk mengidentifikasi. 

Pelakunya betul-betul mengamati. Ada yang menarik, di rumah yang mobilnya terbakar, tak ada satupun CCTV termasuk di rumah tetangga. Hanya ada satu rumah yang tak begitu dekat, tetapi bisa menangkap karena dalam posisi "segaris" dengan rumah korban alias Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tetapi pelaku tahu betul, bahwa kamera CCTV rumah tersebut tidak mengarah sama sekali ke TKP.

DEKAT POS KEMANANAN, TAPI...
Di sisi lain, rumah tersebut hanya berjarak 2 rumah dengan posisi Pos Keamanan yang pada saat kejadian ada petugas jaganya. Tapi sang petugas keamanan tidak sama sekali mendengar dan melihat sesuatu yang mencurigakan yang berujung pada pembakaran mobil pada pukul 3.30 WIB pagi itu. 

Yang ada adalah mobil sudah terbakar, tanpa ada cukup tanda sisa bahan yang digunakan, kecuali batang korek api. Padahal selain ada pos keamanan, Komplek perumahan ini, hanya berlaku satu pintu pada malam hingga pagi hari.

Siapa yang berani melakukan hal sebersih ini dalam waktu yang sangat cepat. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Chondro Kirono menyampaikan bahwa orang terlatih dan profesional lah yang bisa melakukan hal serapi ini.

SIAPA MEREKA?
Bisa dari berbagai kalangan, yang jelas mereka bukan sosok sembarang. Perencanaan, pelatihan dan pengamatan sebelum melakukan pasti dilakukan. Dari daerah perumahan yang saya lihat, ada resiko buat pelaku bila tak rapi mengerjakannya. Selain akses tertutup juga melewati pasar yang hidup nyaris 24 jam. Meski satu hal yang sama pada sejumlah tempat kejadian perkaranya, posisi TKP dekat dengan jalan utama bahkan mayoritas jalur ke luar kota, tol atau pantura.

Hal yang sama persis setahun sebelumnya, dimana sejumlah ulama dianiaya bahkan ada yang sampai meninggal di Jawa Barat, Jawa Timur, dan bahkan Jawa Tengah persis setahun lalu. Dan kejanggalan pula, semua pelakunya dinyatakan Gila!

Pertanyaannya kini, akankah pelakunya terjerat? Pertanyaan yang barangkali sulit terjawab.

Saya Aiman Witjaksono..
Salam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun