Mohon tunggu...
Aiman Witjaksono
Aiman Witjaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan TV

So Called Journalist

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Gelitik Politik Pasar

15 Desember 2018   14:54 Diperbarui: 16 Desember 2018   07:24 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno dan Joko Widodo saat blusukan ke pasar.(KOMPAS.com/PRIMA PUTRA dan Biro Setpres)

Ekonomi dan "Bahasa Rakyat"
Meski inflasi terjaga di bawah 3,5 persen, namun kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. Pihak Jokowi-Ma'ruf mengatakan karena pengaruh dari turbulensi ekonomi global. Sementara pihak Prabowo-Sandi mengatakan sebagai kurang cakapnya pemerintah mengelola negara. 

Terlepas dari perdebatan itu, akibat dari perlambatan ekonomi, memang membuat perusahaan sulit berekspansi lebih besar, yang berujung serapan tenaga kerja yang rendah. Hal ini diperparah dengan kenaikan nilai tukar dolar Amerika Serikat, yang memaksa Bank Sentral (BI) menaikkan suku bunga hingga 6 kali, total 175 basis poin (bps). Tetapi sulit untuk menceritakan hal - hal ini kepada sebagian masyarakat. 

Kedua kubu memiliki argumentasi yang berbeda melihat fenomena ini. Oleh karenanya cara yang paling mudah adalah membahasakan dengan bahasa rakyat, harga barang di pasar tradisional. 

Jadi bersiaplah di pemilu ini, akan semakin terngiang harga bawang, cabai, bahkan petai hingga jengkol. Kata - kata yang dipahami seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali. Dari  sinilah sesungguhnya terecermin seberapa besar inflasi yang terjadi. 

Tapi pertanyaannya, apakah masyarakat tidak dirugikan karena kontestasi yang mayoritas hanya diisi dengan gemuruh harga cabai, bawang, hingga ayam? Lalu ke mana usulan cetak biru pembangunan yang akan dibawa masing - masing kandidat yang akan memimpin 260 juta warganya? 

Saya Aiman Witjaksono...
Salam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun