Masuk Pekan ke-empat, belum ada tanda -- tanda sedikitpun terkait dengan penyebab kematian mantan Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Kombes Pol (Purn) Agus Samad, yang hampir sebagian kariernya dihabiskan di dunia intelijen.Â
Polisi sampai saat ini masih menyatakan kemungkinan tewasnya Agus Samad fifty-fifty, antara dibunuh atau bunuh diri.
Penyelidikan Setiap Hari
Penyelidikan polisi terus dijalankan. Selama 3 hari saya berada di Malang, Jawa Timur, setiap hari saya mendapat informasi dari Satpam yang berada di Kompleks Perumahan tempat kejadian perkara, selalu ada Polisi yang selama beberapa saat melakukan penyelidikan di TKP, rumah mantan wakapolda Sumatera Utara, Kombes Pol (Purn) Agus Samad.Â
Meski sampai kini belum menemukan titik terang. Tak kurang dari 20 saksi telah diperiksa, dan salah satu yang paling banyak diperiksa adalah dari pihak internal keluarga korban.
Lulusan Akabri 1970
Saya mencatat ada sejumlah kejanggalan pada kematian lulusan Akabri 1970-bersama dengan nama -- nama besar seperti, Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo, Mantan KSAD Jenderal (Purn) Subagyo HS, Mantan Ketua KPK Irjen (Purn) Taufiequrachman Ruki, dan Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Suroyo Bimantoro.Â
Ada 3 setidaknya, data yang saya dapati dan telah saya konformasi ke pihak kepolisian. Bahwa ada Racun Serangga, Silet, dan Korban dalam posisi tertelungkup di halaman belakang rumah, tanpa ada ceceran darah. Saya akan bahas satu persatu.
Tiga Kejanggalan Kematian
Polisi dalam penyelidikannya menemukan ada racun serangga yang mulanya dikira dikonsumsi oleh korban. Sebab, di rongga mulut korban, terdapat cairan racun serangga ini. Tapi hasil pusat laboratorium forensik (labfor) Mabes Polri menyimpulkan, bahwa korban Agus Samad, bukan tewas akibat meminum racun serangga. Pasalnya cairan racun serangga tidak masuk ke dalam perut, hanya berada di sekitar mulut korban. Mengapa ini bisa terjadi, belum terjawab hingga kini.
Kedua, silet. Silet ini seolah akan digunakan untuk bunuh diri. Tetapi lagi lagi, dari hasil pemeriksaan Labfor, menyimpulkan, bahwa kematian korban bukan disebabkan oleh luka pada silet. Meskipun ditemukan banyak kucuran darah di ruang tengah rumah, dan darah tersebut dipastikan adalah darah dari korban.